CP Foods Gandeng SAP untuk Keberlanjutan Berbasis Cloud
Memastikan keberlanjutan produk di masa depan.
Ilustrasi dapur berkelanjutan/Dok. SAPJakarta, FORTUNE - Charoen Pokphand Foods Public Company Limited (CP Foods) menggandeng SAP untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut, memberikan keunggulan kompetitif, dan untuk memastikan keberlanjutan produk-produk mereka di masa depan.
CP Foods kini beroperasi di 17 negara dan mengekspor produknya ke lebih dari 50 negara di dunia. Pemain di industri agro dan makanan ini menjadi produsen pakan, udang, ternak unggas, dan babi terbesar ini telah melayani lebih dari 4 miliar orang secara global.
Chief Executive Officer dari CP Foods, Prasit Boondoungprasert, mengatakan perusahaan sedang memulai tahap transformasi digital berikutnya dengan RISE with SAP, SAP Sustainability Footprint Management, SAP Sustainability Control Tower, dan SAP Environment Management.
Langkah ini juga menjadi strategi untuk mempersiapkan bisnis mereka terhadap tantangan masa depan dan untuk mendapatkan wawasan strategis tentang dampak keberlanjutan dari produk-produk, proses, serta infrastrukturnya secara global.
"Net Zero adalah satu-satunya solusi untuk perubahan iklim," ujar Prasit dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/4).
Presiden SAP Asia Pasifik & Jepang, Paul Marriott, mengatakan keberlanjutan adalah peluang besar bagi bisnis di Asia. Dengan penerapan RISE with SAP dan solusi keberlanjutannya, CP Foods tidak hanya unggul dalam menghadapi regulasi emisi yang akan datang, tetapi juga mengamankan bisnisnya di masa depan dengan menggunakan data untuk membuat keputusan yang lebih berkelanjutan.
"Ini dapat menggunakan wawasan tersebut untuk mendorong efisiensi operasional lebih lanjut, mengoptimalkan rantai pasokan, dan membedakan bisnisnya dari pesaing," katanya.
Ambisi Global Net-Zero
Sejalan dengan misi CP Foods untuk menjadi "Sustainable Kitchen of The World" atau Dapur Berkelanjutan Dunia, CP Foods kini menjadi perusahaan pengolahan makanan pertama di dunia dengan target keberlanjutan jangka dekat dan jangka panjang untuk hutan, lahan, dan pertanian (Forest, Land, Agriculture /FLAG) yang telah divalidasi oleh Science-Based Targets Initiative (SBTi). Dengan menerapkan solusi keberlanjutan dari SAP untuk mencatat, melaporkan, dan bertindak berdasarkan data secara waktu nyata (real-time).
Hal ini bisa mengontrol akuntansi karbon (carbon accounting) di tingkat korporat maupun produk. CP Foods berusaha untuk mewujudkan Net Zero Goal dengan mengurangi 42 persen emisi Scope 1 dan 2 dan 30,3 persen emisi Scope 3 pada tahun 2030 – dan 90 persen emisi Scope 1 dan 2 serta 72 persen emisi Scope 3 pada tahun 2050.
"Penting bagi kami untuk memahami dan mengurangi dampak kami terhadap planet ini sehingga kami menciptakan makanan yang tidak hanya aman dan bergizi bagi orang-orang, tetapi juga hijau dan bersih untuk bumi. Proses yang kami jalani sejak tahapan memberi makan ternak, bertani, hingga tahapan transportasi dan mengantarkannya sampai ke konsumen, tentu menghasilkan emisi yang harus kami dapat catat dan laporkan," ujarnya.
Dengan RISE with SAP dan solusi keberlanjutan SAP, CP Foods akan punya data emisi sebenarnya yang tercatat otomatis secara real-time.
"Hal ini lebih baik daripada mengandalkan perhitungan rata-rata manual, dan memungkinkan kami untuk membuat keputusan bisnis yang cepat, tepat, dan berkelanjutan untuk operasi kami, dan untuk planet ini," katanya, menambahkan.
SAP akan menyediakan platform teknologi yang akan mendukung CP Foods dalam mematuhi peraturan karbon di masa depan di berbagai pasar, termasuk EU Carbon Border Adjustment Mechanism (EU C-BAM) dan data risiko iklim US SEC.
Kunci untuk mengurangi total emisi CP Foods adalah fokus pada emisi rantai pasokan, dengan kebanyakan dari emisi CP Foods berada di bawah Scope 3. Penerapan SAP Services pada YASH Technologies serta dibangun di Amazon Web Services (AWS), membuat CP Foods dapat mengimplementasikan solusi keberlanjutan SAP untuk mencatat dan melaporkan emisi Scope 1 dan 2 di Thailand, dan memilih Scope 3 (3.1 dan 3.4) untuk bisnis pakan ternak di Thailand yang mencakup emisi FLAG dan non-FLAG. Fase implementasi selanjutnya akan diperluas untuk bisa mencakup operasi di seluruh dunia.
