Profil Arya Setiadharma & Ardi Setiadharma | Fortune Indonesia 40 Under 40
Profile
Arya Setiadharma & Ardi Setiadharma
Co-founder dan CEO, Co-founder dan CFO PT Prasetia Dwidharma
Dua bersaudara kembar, Arya Setiadharma dan Ardi Setiadharma, 39, mendirikan Prasetia Dwidharma sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor telekomunikasi pada 2008. Sebagai perusahaan kontraktor telekomunikasi dan pengembangan menara base transceiver station (BTS), perusahaan telah melayani sejumlah klien seperti Telkomsel, Tower Bersama Group, Mitratel, Protelindo, Iforte, Icon+, dan Biznet.
Geliat bisnis telekomunikasi yang kian dinamis, mendorong perusahaan akhirnya melebarkan sayap ke bisnis lain atau yang mereka sebut sebagai bisnis “Beyond Telco”.
“Pada 2013, saya memprediksi industri konstruksi telekomunikasi akan menjadi sunset industry karena perusahaan-perusahaan telekomunikasi akan mengurangi jumlah menara yang dibangun seiring waktu coverage area sudah mencukupi,” kata CEO Prasetia Dwidharma, Arya Setiadharma kepada Fortune Indonesia.
Ia juga melihat Internet Economy hanya akan tumbuh lebih pesat ketika sudah terbangunnya infrastruktur pembayaran, infrastruktur internet dan beberapa e-commerce.
Maka, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan cukup agresif berekspansi. Hingga kini, Prasetia Dwidharma telah memiliki sejumlah lini bisnis, seperti kontraktor telekomunikasi, teknologi komunikasi informasi (TIK), investasi, exclusive importer and distributor dari Technogym, dan infrastruktur internet. Belakangan, keduanya juga masuk ke industri film sebagai Produser eksekutif.
Di bidang investasi, perusahaan telah menyuntik sejumlah perusahaan rintisan (startup) teknologi dalam negeri maupun di luar negeri. Sampai saat ini, Prasetia Dwidharma sudah berinvestasi ke lebih dari 70 startup lokal dan 40 startup di luar negeri, seperti Cakap, Aspire, Qlue, Nodeflux, Goers, Fresh Factory, Fazpass, Luna POS, Bhumi Varta, Jendela360, MTarget, Gadjian, Dagangan, Pasarnow dan Doogether.
Selain itu, beberapa direct-to-consumer (d2c) startup yang menjadi portofolio Prasetia Dwidharma, yaitu Jago Coffee, Haus, dan Little Joy.
Arya dan Ardi merupakan salah satu investor awal dari Arkora Hydro, perusahaan yang bergerak di industri energi terbarukan. Pada 2022, Arkora Hydro resmi menjadi perusahaan publik, di mana Arya menduduki posisi komisaris utama perseroan sejak 2011 dan Ardi menjabat sebagai salah satu direksi. Arya juga merupakan Venture Partner at MDI Ventures sejak September 2019.
Di luar bisnis, Arya dan Ardi juga aktif berorganisasi dan terdaftar sebagai anggota pengurus Kadin Indonesia.