Profil Mochamad Nur Arifin | Fortune Indonesia 40 Under 40
Profile
Mochamad Nur Arifin
Bupati Trenggalek
Delapan tahun menjadi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ternyata sempat ogah berpolitik. Pemuda kelahiran 7 April 1990 ini lebih memilih meneruskan usaha yang dirintis orang tuanya di Surabaya: jualan peralatan rumah tangga.
Orang tua Apin—sapaan akrab bupati muda tersebut—bukan berasal dari keluarga berada. Di Trenggalek, ayahnya sempat menjadi tukang becak, sementara ibunya seorang asisten rumah tangga. Kondisi ekonomi mereka membaik setelah merintis usaha di Surabaya. Dus, setelah ayahnya meninggal pada 2007, ia memilih melanjutkan usaha itu.
Panggilan politik itu datang ketika membangun pabrik di Trenggalek pada 2013. Sebab, ia melihat banyak pengangguran dan sadar bahwa lapangan pekerjaan begitu sempit.
Takdir kemudian membawa Arifin berpasangan dengan Emil Dardak sebagai calon Wakil Bupati Trenggalek, dan keluar sebagai pemenang pada 2015. Dan ketika Emil menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2019, ia dilantik sebagai bupati pada 2019. Setahun setelahnya, ia kembali maju sebagai petahana dan terpilih sebagai Bupati Trenggalek periode 2019-2025.
Tumbuh dari bawah, Apin berupaya membuktikan dirinya tak berjarak dengan masyarakat. Apin turut menggagas Perda 26/2016 tentang pengaturan toko swalayan berjaringan. Aturan tersebut membuat Indomaret dan Alfamart di Trenggalek hanya boleh didirikan oleh koperasi, sebagai bentuk pemerataan ekonomi.
Di bawah pemerintahannya, Trenggalek juga menjadi salah satu daerah yang menerapkan TAKE (Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi) melalui program Adipura Desa. Dengan cara ini, ia berharap insentif yang diberikan dapat membuat desa-desa di Trenggalek MEROKET. “Itu singkatan dari maju ekonomi rakyat, orangnya kreatif, dan ekosistem terjaga. Prosperity, people, planet,” kata Apin.