Akselerasi Bisnis Panas Bumi, PGE Tunjuk Gigih Udi Atmo jadi Komut

- PGEO menunjuk Gigih Udi Atmo sebagai Komisaris Utama, menggantikan Sarman Simanjorang.
- PGE menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 727 MW menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan mencapai 1,7 GW pada 2034.
- Gigih Udi Atmo merupakan profesional di bidang energi terbarukan dan kelistrikan dengan gelar Ph.D di bidang Infrastructure Engineering serta Master of Engineering Project Management.
Jakarta, FORTUNE- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE menunjuk igih Udi Atmo sebagai Komisaris Utama, menggantikan Sarman Simanjorang. Penunjukan ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar, Rabu (20/8).
Manajemen PGE, menyatakan penunjukan Gigih bisa menjadi stimulus positif bagi perseroan dalam mendukung agenda pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi, khususnya melalui optimalisasi pengembangan panas bumi nasional.
PGE menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 727 megawatt (MW) menjadi 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan, dan mencapai 1,7 GW pada 2034.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi menyambut baik pengangkatan Komisaris Utama PGE.
“Penunjukan Gigih sebagai Komisaris Utama akan semakin memperkuat arah bisnis Perseroan serta memastikan PGE tetap berada di jalur yang tepat, khususnya dalam meningkatkan kinerja bisnis dan memperkokoh portofolio energi hijau,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (21/8).
Profil Gigih Udi Atmo
Gigih Udi Atmo merupakan profesional di bidang energi terbarukan dan kelistrikan. Ia meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang Infrastructure Engineering serta Master of Engineering Project Management dari University of Melbourne, setelah sebelumnya menamatkan pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Universitas Gadjah Mada.
Sebelum dipercaya sebagai Komisaris Utama, Gigih Udi Atmo menjabat sebagai Komisaris PGE sejak Juli 2024. Saat ini, Ia juga menjabat sebagai Direktur Panas Bumi di Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Dalam perjalanan kariernya, Gigih pernah menduduki posisi sebagai Direktur Konservasi Energi (2022-2024) dan Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya (2020-2022). Dalam RUPSLB ini, PGE juga mengangkat Mohammad Firmansyah sebagai Komisaris
Independen, dan mengubah posisi Abdulla Zayed dari yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen menjadi Komisaris.
Dengan adanya pergantian ini, maka susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina Geothermal Energy Tbk menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Gigih Udi Atmo
Komisaris Independen : Abdul Musawir Yahya
Komisaris Independen : Mohammad Firmansyah
Komisaris : Abdulla Zayed
Komisaris : John Eusebius Iwan Anis
Susunan Direksi
Direktur Utama : Julfi Hadi
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan : Edwil Suzandi
Direktur Operasi : Ahmad Yani
Direktur Keuangan : Yurizki Rio
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar v1.932 MW, terdiri dari 727 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. Perusahaan juga telah mengidentifikasi potensi cadangan sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola sendiri.
Pada awal Agustus 2025, PGE sebagai afiliasi PT Pertamina (Persero), bersama PT PLN Indonesia Power (PLN IP) sebagai afiliasi PT PLN (Persero),menandatangani Head of Agreement (HoA) yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara/Danantara Indonesia). Kesepakatan ini difokuskan pada percepatan pengembangan panas bumi di 19 proyek dengan total kapasitas 530 MW. Sinergi ini diharapkan mampu memberikan dorongan positif bagi optimalisasi pengembangan panas bumi di Indonesia.