Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alfamart (AMRT) Investasi US$1 Juta pada Perusahaan Minyak Jelantah

Profil Djoko Susanto Pendiri Alfamart  .png
Alfamart (unsplash.com/Indra Wakhidatul)
Intinya sih...
  • Alfamart (AMRT) berinvestasi US$1 juta pada PT Noovoleum Indonesia Investama, perusahaan pengelolaan limbah minyak jelantah.
  • PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatat kinerja positif dengan laba bersih Rp975,11 miliar.
  • AMRT mengalokasikan belanja modal Rp4,5 triliun - Rp5 triliun untuk ekspansi toko dan distribution center.

Jakarta, FORTUNE - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), emiten pengelola jaringan ritel Alfamart, mengambil langkah strategis untuk melakukan diversifikasi ke sektor ekonomi hijau. Perseroan resmi berinvestasi dengan nilai US$1 juta di PT Noovoleum Indonesia Investama, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pengelolaan dan solusi pengumpulan limbah minyak jelantah.

Corporate Secretary AMRT, Tomin Widian, menyatakan tujuan investasi ini adalah untuk menangkap peluang investasi baru sekaligus menjajaki kerja sama sinergi bisnis di masa depan.

Langkah diversifikasi ini dilakukan di tengah fundamental bisnis inti perseroan yang solid. Sepanjang kuartal I-2025, Alfamart berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp975,11 miliar, tumbuh 11,75 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp890,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perseroan yang tercatat sebesar Rp32,77 triliun, naik 9,53 persen (YoY) dari Rp29,32 triliun pada kuartal I-2024.

Dengan kinerja positif tersebut, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 7-8 persen untuk keseluruhan 2025, sekalipun kondisi ekonomi dinilai kurang menentu.

“Untuk bottom line diharapkan lebih baik dari tahun 2024,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Selasa (8/7).

Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp4,5 triliun hingga Rp5 triliun untuk tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai rencana ekspansi agresif, termasuk penambahan 1.000 toko baru sepanjang 2025.

Fokus pembukaan toko baru akan diarahkan ke wilayah luar Jawa, menimbang adanya peluang pertumbuhan dan daya beli masyarakat yang lebih tinggi di sejumlah lokasi. Sekitar Rp3 triliun dari capex dialokasikan untuk ekspansi dan perpanjangan sewa toko, sementara Rp1,5 triliun sisanya untuk pusat distribusi (distribution center).

Terkait transaksi investasi pada Noovoleum, Tomin menambahkan bahwa aksi korporasi ini tidak tergolong sebagai transaksi material ataupun transaksi afiliasi yang memerlukan persetujuan khusus sesuai Peraturan OJK No. 17/2020 dan No. 42/2020.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us