Jakarta, FORTUNE – AirAsia mendukung rencana Angkasa Pura II (Persero) melalui PT Angkasa Pura Aviasi, untuk menjadikan Bandara Kualanamu sebagai penghubung (hub) rute penerbangan internasional.
Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga, mengatakan bahwa pihaknya akan menambah armada di Kualanamu, demi menangkap peluang penambahan rute yang akan memperluas konektivitas, terutama destinasi internasional.
“AirAsia punya kelebihan baik dari segi pengalaman, dukungan operasional, maupun brand, untuk dapat mengakselerasi pengembangan trafik di Bandara Kualanamu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (21/9).
AirAsia yakin dapat mendukung konektivitas udara dan pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Apalagi, saat ini pemerintah tengah fokus pada pemulihan ekonomi nasional.
Penambahan pesawat dan rute baru
Vera mengatakan, AirAsia akan mengalokasikan lebih banyak armada pesawat berjenis AirbusA320 untuk beroperasi dari hub Kualanamu. Armada ini akan melayani berbagai rute domestik dan internasional, termasuk beberapa destinasi baru yang terhubung langsung dengan Kualanamu.
Rute-rute baru nanti akan diumumkan setelah mendapatkan persetujuan dengan otoritas terkait. Yang pasti, armada AirAsia di Kualanamu akan menjangkau kota-kota di Asia Selatan, Kawasan Utara Asia Tenggara, yang nantinya terhubung dengan destinasi-destinasi di Indonesia.
Kawasan ini sudah dilayani AirAsia sebelumnya, sehingga akan mempermudah penetrasi pasar pada saat rute penerbangan dibuka. “Ini akan kami lakukan setelah mengembalikan frekuensi penerbangan AirAsia di dute-dute yang sudah ada seperti sebelum pandemi,” katanya.
Poin deklarasi
Sebelumnya, sejumlah stakeholder industri penerbangan, termasuk AirAsia, mendeklarasikan dukungan bersama Bandara Kualanamu sebagai hub penerbangan internasional di ASEAN. Deklarasi tersebut ebrisi pernyataan : mendukung rencana menjadikan Bandara Kualanamu sebagau hub rute penerbangan internasional serta memperoleh manfaat keekonomian yang optimal bagi Sumatera Utara dan Indonesia, sesuai peraturan yang berlaku.
Kedua, bersepakat untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan dalam mendukung pengembangan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional. Sedangkan yang ketiga adalah kesepakan untuk saling memberikan informasi, dukungan, dan kontribusi sesuai keahlian, kemampuan, dan kewenangan yang dimiliki, demi mewujudkan Bandara Kualanamu sebagai hub rute penerbangan internasional di ASEAN.
Keyakinan AirAsia
Dengan adanya target Bandara Kualanamu sebagai hub rute penerbangan internasional, AirAsia memperkirakan penumpang pesawat di Indonesia akan tumbuh lebih besar dibandingkan penumpang pada masa sebelum pandemic Covid-19, yakni tahun 2019.
Pasalnya, animo masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan semakin tinggi, sehingga pencapaian jumlah penumpang yang melebihi masa sebelum pandemi sangat mungkin terjadi. “Mungkin karena efek pandemi, banyak orang diminta untuk tetap di rumah, jadi kurang travelling. Sekarang kita lihat growth-nya sangat besar,” katanya.
Selain itu, Vera juga melihat peluang di segmen kargo dan logistic yang terus bertumbuh seiring pemulihan ekonomi masyarakat. Menurutnya, kondisi Indonesia sebagai negara keupauan membuat permintaan kargo, khususnya dari e-commerce terus meningkat.
CEO Capital A, induk usaha AirAsia, Tony Fernandes, mengatakan bahwa Indonesia AirAsia sudah mengangkut 8 juta penumpang pada 2019, namun turun hingga 2,1 juta penumpang pada 2020, dan semakin turun di masa pandemi 2021 hingga 800.000 penumpang. “Kita lihat ke depan, Indonesia mengembangkan pariwisata secara besar-besaran. Ini sangat potensial,” ujarnya.