Jakarta, FORTUNE - Artotel Group, Manajemen Operator Hotel yang menawarkan hotel-hotel butik dengan konsep gaya hidup, mengumumkan keberhasilannya meraih pendanaan investasi seri B, pada Jumat, (15/10). Pendanaan Seri B dengan nilai yang masih dirahasiakan ini diperoleh dari Indies Capital Partners, Perusahaan Alternative Asset Manager terkemuka di Asia Tenggara, dan juga dari Benson Capital, investor yang fokus pada industri kreatif.
Artotel Group akan memanfaatkan hasil pendanaan ini untuk mendorong perluasan jaringan hotelnya di seluruh Indonesia melalui strategi merger, akuisisi, serta berinvestasi dalam memperkuat infrastruktur utama yang berbasis teknologi guna mendukung kinerja perusahaan.
Erastus Radjimin, Founder & CEO Artotel Group, mengatakan bahwa investasi besar-besaran ini justru dilakukan saat sektor perhotelan Indonesia sedang mengalami krisis. “Dengan meningkatkan diversifikasi bisnis, digitalisasi operasional, pelatihan karyawan, serta perluasan properti kami, Artotel Group siap menjadi perusahaan perhotelan terkemuka di Indonesia,” katanya dalam rilis (15/10).
Menurutnya, Artotel Group akan meraih kesuksesan karena memanfaatkan keahlian para investor dalam ekspansi bisnis, digitalisasi, serta pelaksanaan program sustainability. Sebelum meraih pendanaan Seri B, Artotel Group telah mendapatkan dana investasi seri A dari Intudo Ventures.
Target dan strategi yang disiapkan
Dengan pendanaan ini, Artotel Group memiliki target perluasan properti baru di kota-kota utama dan tingkat dua Indonesia, serta daerah tujuan wisata baru yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Saat ini Artotel Group sedang mempersiapkan 29 properti di seluruh Indonesia dengan target menjadi lebih dari 50 properti pada tahun 2023.
Perusahaan ini juga akan berinvestasi secara besar besaran di dunia digital melalui pendekatan operasional hotel berbasis teknologi yang akan meningkatkan pelayanan pelanggan dan pengalaman menginap para tamu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen jangka panjang untuk meningkatkan standar industri perhotelan Indonesia.
Terkait dengan strategi kemitraan, Artotel Group berhasil mengakuisisi waralaba utama Brand Hotel Kyriad di Indonesia. Kyriad adalah salah satu brand hotel dari Louvre Hotel Group yang berasal dari Perancis. Kesepakatan akuisisi ini mencakup pengelolaan 11 properti yang berada di seluruh Indonesia, termasuk 1300 kamar tambahan ke dalam portfolionya.
Empat pilar bisnis Artotel Group
Dalam menjalankan bisnisnya, Artotel Group menawarkan empat pilar bisnis yang terpadu, yaitu Perhotelan (Stay), Makanan & Minuman (Dine), Branding, Konten Kreatif & Manajemen Acara (Play), dan Artsy Merchandising (Shop). Berbekal keempat pilar ini, Artotel Group terus berkembang jadi salah satu operator hotel butik terkemuka di Indonesia, sejak 2013.
Menanggapi penurunan tingkat hunian yang terjadi akibat dampak pandemi yang melanda sektor perhotelan Indonesia, Artotel Group berhasil melewati masa krisis dengan memanfaatkan pilar bisnisnya yang lain, seperti layanan konten sponsor; layanan F&B dan penyelenggaraan acara secara online; langkah-langkah penyederhanaan operasional hotel, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat di semua properti.
“Dengan melakukan investasi pada perusahaan yang sedang berkembang ini, kami yakin Artotel Group akan berhasil menjadi perusahaan yang sukses sebagai brand perhotelan yang berbeda di Indonesia,” kata Pandu Sjahrir, Managing Partner Indies Capital Partners.
Tanggapan dari perusahaan sumber pendanaan
Menurut Pandu, Artotel Group telah menunjukkan kemampuannya bertahan selama pandemi ini melalui langkah pengelolaan dan perampingan bisnisnya yang efektif. Pihaknya sangat mendukung ambisi jangka panjang perusahaan ini untuk memperkuat infrastruktur perusahaan berbasis teknologi dan menerapkan strategi bisnis perusahaan yang mengacu pada prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sementara, Avina Sugiarto, Senior Vice President Indies Capital Partners, mengungkapkan bahwa dirinya sebagai bagian dari perusahaan pendanaan, optimis industri pariwisata Indonesia akan terus berkembang pasca-pandemi karena pertumbuhan kelas menengah domestik dan daya tarik pariwisata Indonesia di kancah Internasional yang begitu kuat.
“Dalam memenuhi kebutuhan tamu Internasional dan domestik, Artotel Group telah mengembangkan model yang unik pada industri perhotelan Indonesia karena berhasil menyatukan aspek budaya lokal Indonesia dengan praktik terbaik perhotelan secara global,” ucap Avina.
Ben Soebiakto, Co-founder Benson Capital, menambahkan, Artotel Group telah menciptakan sebuah brand yang dinamis yang memadukan hospitality, kreativitas, relaksasi, dan gaya hidup. “Kami akan bekerja sama dengan Artotel Group untuk berkolaborasi melalui media dan berbagai platform gaya hidup untuk memberikan dukungan yang kuat terhadap penawaran unik yang terinspirasi oleh seni,” tuturnya.