Dua Desa Binaan Astra Lepas Ekspor Perdana Produk UnggulanRp8,5 M

Tingkatkan pendapatan dan perbanyak lapangan kerja juga.

Dua Desa Binaan Astra Lepas Ekspor Perdana Produk UnggulanRp8,5 M
Peninjauan budididaya ikan hias di DSA Wajak Lor, Tulungagung, Minggu (12/3). (dok. Astra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur dan Nias Utara  melepas ekspor perdana produk senilai total Rp8,5 miliar.

Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, mengatakan langkah tersebut merupakan komitmen Astra dalam mendorong masyarakat perdesaan maju dan berdaya saing, bahkan bisa mengekspor produk unggulannya.

“Lewat berbagai dukungan, baik pendampingan, pelatihan, bantuan alat, sarana, akses permodalan hingga pemasaran,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (14/3).

Secara lebih terperinci, DSA wajak Lor, Tulungagung mengekspor ikan hias ke Australia, Inggris dan Jepang, dengan nilai mencapai Rp1,8 miliar. Sementara, Astra juga melepas ekspor kelapa genjah dan kopra putih edible dari Nias Utara ke Cina, senilai Rp6,7 miliar.

Membuka lapangan kerja dan pendapatan

Pelepasan ekspor perdana komoditas kelapa dari DSA Nias Utara di Pelabuhan Gunung Sitoli, Nias, Sumatra Utara, Rabu (8/3). (dok. Astra)

Tak hanya berdampak pada pembukaan ekspor komoditas produk unggulan, program DSA juga disebut telah berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan rerata masyarakat lokal sejak lima tahun terakhir. 

Riza mengatakan bahwa sejak melaksanakan pelatihan dan pendampingan di DSA Wajak Lor, Astra telah mendukung terciptanya berbagai manfaat seperti pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat sebesar 37 persen, dan mendukung realisasi ekspor dengan kapasitas 1,9 juta ekor ikan hias per tahun.

Sementara, di Nias Utara, program DSA berhasil membuka lapangan kerja baru untuk 250 orang, meningkatkan pendapatan rata-rata penduduk sebesar 60 persen, dan mengirimkan komoditas kelapa dari tiga desa dengan kapasitas 8 juta butir per tahun ke pasar luar negeri.

Valuasi ekspor

Gedung Astra Internasional. (dok.Astra)

Hingga kini Astra sudah mengembangkan 1.060 DSA yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, program ini memiliki nilai valuasi ekspor yang mencapai Rp87,8 miliar dari sekitar 317 DSA. Langkah ini sejalan dengan cita-cita Astra mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

“Astra berharap agar produk unggulan DSA dapat menjadi produk kebanggaan Indonesia yang turut berkontribusi terhadap peningkatan nilai ekspor nasional serta mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Riza.

Related Topics

AstraEksporDSA

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Perkuat Kualitas Calon Emiten IPO, OJK Siapkan Sejumlah Langkah Ini
Merger Honda-Nissan Tertunda, Mimpi Raksasa Baru Mobil Jepang Kandas ?
BPS: Produksi Beras Januari–Maret 2025 Bisa Capai 8,67 Ton
10 Tren Bisnis 2025 yang Menguntungkan dan Potensial
Main Saham Halal atau Haram? Ini Menurut Fatwa MUI
19 Perusahaan dalam Pipeline IPO, 18 di Antaranya Beraset Jumbo