Jakarta, FORTUNE – Maskapai penerbangan, BBN Airlines Indonesia, menghentikan operasional Rute Jakarta-Balikpapan (CGK-BPN) per 29 Oktober 2024. Penghentian operasi ini terbilang singkat, apalagi maskapai ini baru beroperasi di Indonesia pada akhir September 2024
Head of Marketing BBN Airlines Indonesia, Rosye Risandy, mengatakan bahwa perusahaan tengah meninjau kembali rute CGK-BPN. “Kami berkomitmen untuk memenuhi semua hak penumpang, termasuk memberikan pengembalian dana penuh serta bantuan dalam penjadwalan ulang,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (5/11).
BBN meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan para pelanggan dan mengatakan bakal memprioritaskan kepuasan baik pelanggan setia maupun pelanggan baru, secara aktif menangani setiap keluhan yang muncul melalui kanal perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan yang telah terjadi dan meningkatkan layanan kami kedepan,” kata Rosye.
BBN Airlines Indonesia selaku Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) telah melaksanakan penerbangan niaga berjadwal dengan rute penerbangan perdana Jakarta (CGK)–Denpasar (DPS); Jakarta (CGK)–Surabaya (SUB); dan Jakarta (CGK)–Balikpapan (BPN).
Selain itu, masih terdapat satu rute lagi Jakarta (CGK)-Pontianak (PNK) yang rencananya terbang perdana pada 15 November 2024.
Permintaan pasar kurang
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui keterangan persnya, mengungkapkan pemberhentian operasiolan rute CGK-BPN BBN Airlines Indonesia ini disebabkan oleh kurangnya permintaan pasar dengan load factor rata-rata 20-25 persen.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengimbau BBN Airlines Indonesia untuk dapat memberikan informasi yang jelas kepada penumpang. “Dan memastikan hak penumpang terpenuhi dengan mengembalikan uang tiket secara penuh (100 persen) kepada penumpang, dan tidak melakukan penjualan kembali,” katanya.
Kemenhub mendukung langkah-langkah yang diambil setiap maskapai untuk menghadirkan penerbangan niaga berjadwal di Indonesia. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga kualitas layanan penerbangan, serta terus berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Keputusan yang bijak dalam manajemen rute dan respons terhadap pasar adalah kunci keberhasilan industri penerbangan nasional,” ujarnya.