Jakarta, FORTUNE – Schneider Electric meluncurkan GENERATORS (Generasi Remaja Inovator Schneider), program pemberdayaan generasi muda Indonesia yang unggul, berpikir inovatif, dan memiliki kemandirian dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Corporate Citizenship Specialist Schneider Electric Indonesia, Aswita Wulandari, mengatakan bahwa Schneider adalah perusahaan yang berperan untuk memulai perjalanan setiap orang untuk menuju masa depan yang lebih baik, khususnya di Indonesia. "Generasi muda adalah pemimpin dan inovator di masa mendatang untuk dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (16/8).
Melalui Schneider Electric Foundation, perusahaan berambisi untuk melatih 1 juta generasi muda sebagai salah satu bentuk tanggung-jawab perusahaan lewat aksi nyata yang berkelanjutan. Salah satu caranya, adalah berinvestasi pada tiga area, yaitu Energy Technical Training (ETT)/Pelatihan Teknik Energi; New Skills and Innovation (NSI)/Keterampilan dan Inovasi Baru; dan Mentoring Program.
Pembentukan generasi muda
Peluncuran GENERATORS yang dilakukan di Bandung ini, sejalan dengan International Youth Day 2023 yang bertema ‘Keterampilan Hijau untuk Generasi Muda: Menuju Dunia yang Berkelanjutan’.
"Kami percaya bahwa susunan materi pembelajaran dalam program GENERATORS yaitu literasi informasi, desain berpikir, serta analisa dan prototipe dapat memberikan manfaat membentuk pemikiran inovatif dan praktis bagi para peserta didik,” ujar Aswita.
GENERATORS adalah salah satu bagian penting dari enam komitmen jangka panjang Schneider Electric dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memanfaatkan kekuatan seluruh generasi, yang ditetapkan PBB. Hal ini dilakukan dengan mendorong pembelajaran, peningkatan keterampilan, dan merintis jalan masa depan untuk generasi selanjutnya.
Menurut Aswita, usaha yang dibangun pada masa depan harus benar-benar mempertimbangkan faktor keberlanjutan bagi generasi selanjutnya. PBB memperkirakan populasi anak muda dunia saat ini berjumlah 16 persen dan menjadi generasi yang paling besar serta paling berpendidikan dalam sejarah. Bahkan, mereka mendirikan dua kali lebih banyak usaha daripada generasi sebelumnya yang lebih berpengalaman.
Profil Pelajar Pancasila
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan warga Kota Bandung didominasi oleh para generasi muda yang memiliki potensi besar untuk menjadi inovator dan pelaku perubahan yang signifikan.
Oleh sebab itu, generasi muda harus memenuhi enam profil Pelajar Pancasila, seperti bertakwa pada Tuhan, berkebhinekaan global, bergotoong royong, mandiri, kreatif, dan berpikir kritis.
“Nilai-nilai tersebut tercakup dalam program GENERATORS, di mana kami membantu mewujudkan perubahan mindset dari para pelajar, sehingga mereka mampu menjadi agen perubahan di sekitar lingkungan mereka,” katanya.