Jakarta, FORTUNE – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan siap memasok kebutuhan Crude Palm Oil (CPO) untuk program biodiesel B40 pemerintah.
Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono, mengatakan, GAPKI sangat terbuka pada peninjauan kenaikan blending sawit dari B30 ke B40. “Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai GAPKI mencapai 9,3 juta ton,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (31/8).
Menurutnya, kebijakan penghitungan ulang dibutuhkan untuk memastikan peruntukan pasokan CPO yang juga berdampak pada produk turunan selain biodiesel. “Supaya kebutuhan pangan tidak bersaing dengan non-pangan dan energi,” ucapnya.
Upaya mempertahankan stok
Eddy mengatakan, jumlah pasokan sawit juga perlu dipertahankan ke depannya. Untuk itu, ia menyarankan segera produktivitas kebun masyarakat terus dilakukan, salah satunya lewat program peremajaan.
“Sebab, penanaman kebun masyarakat yang lalu, banyak terkontaminasi bibit palsu, sehingga produktivitas rendah. Di samping itu, tanaman sawit memang secara umur sudah saatnya diremajakan,” ujar Eddy.
Uji coba B40
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menjalankan uji coba jalan kendaraan diesel dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B40, yang mencapurkan solar dan minya sawit dengan komposisi 60:40. Presiden Joko Widodo sempat memberi arahan, pemanfaatan biodiesel sebisa mungkin mencapai 100 persen menggunakan bahan dasar CPO.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menyatakan bahwa Indonesia adalah negara pelopor penggunaan biodiesel. Diharapkan, pengembangan ini dapat meminimalkan defisit neraca keuangan Indonesia karena berkurangnya penggunaan bahan bakar fosil. “Uji jalan merupakan rangkaian terakhir dari pengujian, sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan B40 dan menjamin pemanfaatan biodiesel berjalan baik,” ujarnya.
Uji jalan B40, kata Arifin, akan selesai pada akhir tahun ini dan bisa menghasilkan rekomendasi teknis bagi kebijakan implementasi B40.