Garuda Indonesia Gandeng Jejakin Kolaborasi Carbon Offsetting

Kolaborasi ini buka jalan optimalisasi keberlanjutan Garuda.

Garuda Indonesia Gandeng Jejakin Kolaborasi Carbon Offsetting
Garuda Indonesia Gandeng Jejakin Dalam Kolaborasi Carbon Offsetting. (dok. Garuda Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Garuda Indonesia Tbk mengoptimalkan penerapan keberlajutan bisnisnya melalui kerja sama dengan startup Jejakin. Kerja sama ini memungkinkan perusahaan melakukan berbagai inisiatif berkelanjutan dalam memanifestasikan komitmen perusahaan, khususnya terkait pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan wujud program ini salah satunya adalah penanaman bibit pohon mangrove. "Ini menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia khususnya transportasi udara untuk menjadi lead sector di bidang ekonomi hijau yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (21/3).

Ia berharap, Garuda dapat menjadi salah satu platform yang menghadirkan dampak signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan yang direpresentasikan melalui misi kolaborasi program dekarbonisasi dari sektor transportasi udara.

Mangrove planting

Ekosistem mangrove. (Pixabay/Ravini)

Pada tahap awal, melalui program CSR, Garuda Indonesia beserta anak usahanya dan Jejakin melakukan gerakan Mangrove Planting. Program ini diawali dengan penanaman 3.000 bibit yang akan dilaksanakan di sepanjang 2023.

Secara keseluruhan, pada 2023 bibit pohon mangrove yang  ditanam tersebut jumlahnya setara dengan pengurangan karbon sebesar  286,800 kgCO2e. Adapun bibit pohon mangrove tersebut juga berasal dari konversi redemption GarudaMiles pada program "Ayo Jaga Bumi Kita Bersama". Melalui program ini, para anggota GarudaMiles dapat menukarkan setiap 1.500 poin mileage-nya untuk satu pohon mangrove. 

Langkah penghematan energi di Garuda Indonesia

Penanaman Mangrove Garuda Indonesia bersama Jejakin. (Dok Garuda Indonesia)

Selain berkolaborasi dalam upaya di lapangan, Garuda bersama Jejakin tengah mengembangkan platform digital yang memudahkan pengguna jasa untuk menghitung jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari setiap aktivitas perjalanan penerbangan. “Kemudian dikonversikan menjadi berapa banyak pohon yang dibutuhkan dalam menyeimbangkan emisi karbon," ujarnya.

Garuda Indonesia saat ini telah melaksanakan berbagai green efforts, baik dalam lini operasional penerbangan, seperti optimalisasi penggunaan GPU, implementasi gaya hidup hijau dalam lingkungan internal Garuda Indonesia. Salah satunya dilakukan dengan melaksanakan penghematan listrik dan air perkantoran, serta partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi dari emisi karbon yang dihasilkan pada aktivitas pekerjaan sehari-hari.

Optimalisasi wisata

Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Tak hanya menjadi sebuah tanggung jawab sebagai ekosistem industri penerbangan akibat emisi yang dihasilkan lini operasional Garuda, konservasi mangrove ini juga dinilai bisa mengoptimalkan potensi wisata daerah sekitar.

“Pengembangan konsep ekowisata ini juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap aktivitas ekonomi warga sekitar, mengingat tanaman mangrove memiliki nilai lebih secara ekonomi karena dapat menghasilkan produk-produk olahan mangrove," kata Irfan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil