Jakarta, FORTUNE – Maskapai penerbangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjajaki penggunaan energi terbarukan melalui bahan bakar Bioavtur J2.4, lewat uji statis pada mesin pesawat CFM56-7B yang digunakan pada armada B737-800 NG.
Uji coba ini akan dilanjutkan dengan rangkaian uji lanjutan lainnya yakni berupa uji coba ground test dan flight test.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan uji coba pemakaian bahan bakar alternatif ini merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung dekarbonisasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah mewujudkan Net-zero Emission Indonesia pada 2060, dalam konsep penerbangan ramah lingkungan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Inisiasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kami untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan, sekaligus menjadi pionir sebagai maskapai komersial pertama di Indonesia yang melaksanakan uji coba energi terbarukan, khususnya bioavtur,” dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (1/8).
Karya anak bangsa
Bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar yang di antaranya terdiri dari komponen minyak inti kelapa sawit (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil) sebanyak 2,4 persen. Produk ini merupakan hasil pengembangan dari Pertamina Group dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Inisiatif Garuda Indonesia dalam hal uji coba penggunaan SAF ini tidak hanya menjadi langkah awal yang akan mengoptimalkan upaya pembangunan ekosistem bisnis berkelanjutan, khususnya pada industri penerbangan, namun juga diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan karya anak bangsa,” kata Irfan.
Ia menyadari dalam ekosistem industri penerbangan, Garuda Indonesia tak bisa lepas dari potensi emisi yang dipaskan dalam setiap operasionalisasi setiap armada penerbangan. Namun, strategi bisnis berkelanjutan juga harus diterapkan, selaras dengan upaya pemerintah beradaptasi dengan berbagai kepentingan global.
Program lain
Selain penggunaan bahan bakar yang relatif lebih ramah lingkungan, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan berbagai aktivitas korporasi yang berorientasi terhadap konservasi energi maupun lingkungan hidup dalam lini operasional penerbangan, seperti optimalisasi penggunaan Ground Power Unit (GPU) maupun implementasi gaya hidup hijau di lingkungan perusahaan lewat penghematan penggunaan air dan listrik.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menerapkan program pelestarian lingkungan berbasis konversi poin GarudaMiles yang dapat diakses seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia melalui program redemption GarudaMiles ‘Ayo Jaga Bumi Kita Bersama’.
“Garuda Indonesia juga akan mengembangkan program partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan penumpang,” kata Irfan.