Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, partisipasi Indonesia sebagai official partner country di Hannover Messe (HM) 2023 bisa dimanfaatkan untuk memperkuat branding sebagai salah kekuatan baru ekonomi dunia sekaligus pemain manufaktur global, terutama dari sisi teknologi.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto, mengatakan bahwa kesempatan ini menjadi momentum RI menunjukkan penguasaan teknologi industri. “Keikutsertaan Indonesia di HM 2023 perlu dimanfaatkan untuk mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global”, katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemenperin, Selasa (11/4).
Selain itu, ajang yang diklaim sebagai pameran teknologi industri terbesar di dunia ini bisa jadi kesempatan Indonesia untuk mendapatkan investor dari luar negeri. “Kemudian mendapatkan akses pasar baru yang bisa kita masuki, terutama produk teknologi, serta adanya kerja sama terkait bilateral Indonesia-Jerman,” ujarnya.
Peran Indonesia
Hannover Messe 2023 akan berlangsung pada 17-21 April 2023 di Hannover Fairgrounds, Jerman. Sementara, Paviliun Indonesia bakal menghadirkan enam tema konferensi pada 18-20 April, yakni Strengthening Manufacturing Ecosystem by Accelerating Industry 4.0; Investing in The New National Capital City; Investing in The Manufacturing Sector; Electric Vehicle Ecosystem; Sustainability and Carbon Neutrality; serta Investing Human Capital for Industrial Competitiveness.
Indonesia akan mengusung tema ‘Infinite Journey’, akan menampilkan lebih dari 157 co-exhibitor, yang terdiri dari pelaku usaha industri, seperti startup industri, asosiasi, kawasan industri, hingga kawasan ekonomi khusus, lembaga pendidikan dan Ibu Kota Negara (IKN), melalui Paviliun Indonesia, bersama dengan pelaksanaan berbagai business summit dan konferensi.
“Secara tradisional, ada dua kelompok besar yang hadir pada Hannover Messe 2023, yaitu yang menciptakan dan menyediakan teknologi, kemudian yang memanfaatkan teknologi. Indonesia memiliki perusahaan, baik skala startup maupun advance yang sudah menjalankan industri 4.0,”katanya.
Potensi kerja sama
Dalam ajang tersebut, Indonesia akan mengirimkan delegasi dengan target sasaran 13 potensi kerja sama dengan Jerman dan negara-negara mitra lain, yang mencakup bidang digitalisasi; pengembangan dan pembangunan industri penyortiran pangan berbasis sensor serta kecerdasan buatan; teknologi pengolahan limbah; energi panel surya; serta investasi di bidang alat kesehatan.
Kerja sama ini kemudian dirumuskan ke dalam empat target utama Indonesia pada Hannover Messe 2023, yakni mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0; mempromosikan kerja sama industri; mempromosikan investasi dan ekspor; serta meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai pasok global.
“Hannover Messe merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan penguasaan teknologi industri yang ada di Indonesia. Ajang ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi supply chain dunia dan bagian dari top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030,” ujar Eko.