Pertamina Pastikan Stok Aman Jelang Kenaikan Harga BBM Subsidi

Masyarakat mulai antre di SPBU karena isu harga BBM naik.

Pertamina Pastikan Stok Aman Jelang Kenaikan Harga BBM Subsidi
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Kamis (30/6). (Dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Masyarakat mulai dilanda panic buying dan berbondong-bondong mengantre di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dan Bio Solar. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, memastikan stok BBM dalam keadaan aman.

“Kami akan menjaga stok nasional dalam posisi aman. Ketahanan stok hari ini pertalite di 19 hari dan solar di 21 hari. Dan terus diproduksi,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Fortune Indonesia, Kamis (1/9).

Pertamina berupaya optimal menyalurkan Pertalite dan Bio Solar ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sekalipun permintaan masyarakat berpotensi naik di tengah kabar kenaikan harga BBM dalam waktu dekat.

Tapi, dirinya memastikan bahwa BBM bersubsidi belum mengalami perubahan pada Kamis (1/9). Pertalite masih di harga Rp7.650 per liter dan Bio Solar Rp5.150 per liter. "Harga masih sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," kata Irto.

MyPertamina tembus 1 juta pengguna

Aplikasi MyPertamina. (Shutterstock/Poetra.RH)

Sementara itu, Irto juga menegaskan bahwa pihaknya akan  terus melanjutkan inisiatif pendaftaran Program Subsidi Tepat Sasaran. Pendataannya akan menggunakan aplikasi MyPertamina yang sebelumnya sudah beberapa kali uji coba dan dikabarkan akan segera diterapkan. Namun demikian, “Penerapan QR Code (MyPertamina) belum kita tentukan,” katanya.

Hingga akhir Agustus 2022, kata Irto, sudah lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat. “Dari data tersebut, untuk pengguna Pertalite yang mendaftar masih didominasi oleh pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum,” ujarnya.

Kendaraan mulai antre di sejumlah SPBU

Antrean kendaraan yang bersiap hadapi kenaikan harga BBM. (Fortuneidn/Bayu)

Sementara itu, menanggapi isu bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan mulai diterapkan per 1 September 2022, beberapa SPBU terpantau dipadati oleh para pengendara motor dan mobil yang ingin mengisi BBM kendaraan mereka sebelum harga dinaikkan.

Antrean pun terjadi di SPBU 34.13706 yang berada di kawasan Cibubur, pada Rabu (31/8) malam. Salah seorang pengguna sepeda motor, Hendy, mengatakan bahwa dirinya sengaja mengisi full motornya, untuk mengantisipasi kenaikan harga yang dikabarkan mulai pada (1/9) dini hari. “Ya lumayan lah, kalau keisi full, bisa dipakai sampai 3 hari ke depan, nggak perlu isi pake harga baru,” katanya.

Hal serupa juga terjadi di SPBU 34.17404, yang masuk wilayah Bekasi, Jawa Barat. Antrean mulai tampak sejak (31/9) sore. Bahkan, untuk bio solar tidak tersedia. “Udah dari siang habis, biasanya sih bentar lagi kiriman sampai,” kata Faiz, salah satu petugas SPBU.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi