Jakarta, FORTUNE – Idn Pictures kembali merilis film layar lebar bergenre horor berjudul ‘Pasar Setan’, dengan cerita yang segar dan terinspirasi dari mitos di kalangan pendaki gunung di Indonesia. Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia, pada 29 Februari mendatang.
CEO IDN Media, Winston Utomo, mengatakan bahwa Film Horor berbeda dari film biasa dan memiliki daya tarik yang unik. “Dengan genre horor sebagai latar belakangnya, film ini juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan, seperti fenomena cancel culture dan obsesi untuk mencapai ketenaran melalui konten viral,” katanya kepada Fortune Indonesia saat penayangan perdana film ‘Pasar Setan’, Selasa (27/2).
Menurutnya, kisah pendaki gunung dan berbagai misteri yang kerap diceritakan merupakan daya tarik tersendiri bagi para pencinta kegiatan alam yang juga kini banyak digemari kalangan Gen Z.
Selain itu, karakter vlogger cerita horor pun dinilainya cukup erat dengan para Gen Z dan Milenial yang jadi target pasar utama dari IDN Pictures, dan IDN Media secara umum.
Kolaborasi
Produser ‘Pasar Setan’ yang juga Head of IDN Pictures, Susanti Dewi, mengatakan bahwa film ini merupakan sebuah hasil baik dari sebuah kolaborasi dalam pengembangan bisnis perfilman. Ia memastikan bahwa IDN Pictures memberikan kesempatan bagi para pemain baru di industri film untuk bekerja sama dengan para pembuat film yang sudah memiliki reputasi kuat.
Santi optimistis kolaborasi yang terjalin di dalam produksi film ‘Pasar Setan’ akan menjadi modal kuat dan langkah yang tepat bagi perjalanan IDN Pictures ke depan.
“Untuk menciptakan karya yang segar dan berbeda, kita membutuhkan kreativitas dari para bakat baru serta kerja sama dari mereka yang telah memiliki pengalaman,” katanya. “Kami yakin bahwa film ini akan memberikan hiburan yang segar dan memikat baik dari segi bentuk maupun cerita.”
Sikap terbuka
Sutradara ‘Pasar Setan’, Wisnu Surya Pratama, mengaku senang ikut terlibat dalam produksi film ini, kendati dirinya terbiasa membuat film begenre dokumenter atau film lain berjenis independent.
Film ini adalah pengalaman pertamanya menyutradarai film panjang dan bekerja sama dengan rumah produksi besar, seperti IDN Pictures.
Ia mengaku terkesan dengan keterbukaan IDN Pictures terhadap ide-ide kreatif, baik dari sutradara maupun penulis. Proses kerja pun sangat menyenangkan, terutama saat berkolaborasi dengan para aktor dan aktris.
"Setelah melalui proses diskusi dan pengembangkan karakter dengan pelatih akting, a dia yakin pemain memberikan yang terbaik," katanya.