Jakarta, FORTUNE – Indonesia melepas ekspor perdana 52,4 ton rumput laut kering dari perairan Tarakan, Kalimantan Utara ke Vietnam. Ekspor komoditas tersebut bernilai Rp2,3 miliar.
Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Widodo Sumiyanto, mengatakan bahwa ekspor ini sekaligus menandai penggunaan jalur laut dari Tarakan langsung ke Vietnam.
“Produk rumput laut yang selama ini masih dilalulintaskan secara domestik melalui Makassar dan Surabaya merupakan potensi besar untuk ekspor kedepannya,” ujarnya dikutip di laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin (19/9).
Menurutnya, meskipun termasuk termuda di antara Provinsi lainnya, Kalimantan Utara sangat potensial menjadi daerah pengekspor rumput laut kering jenis Euchema Cottonii. “Potensi produksinya bisa mencapai 5.000 ton per bulan (60.000 ton per tahun),” katanya.
Kolaborasi dengan instansi terkait
Untuk mengakselerasi program perikanan KKP, BKIPM juga melakukan berbagai perjanjian kerjasama dan nota kesepahaman bersama instansi terkait. Hal ini juga mencakup penyediaan jalur transportasi di berbagai lini, seperti pembukaan jalur direct call dari sejumlah Bandara.
“Diharapkan ini dapat memberi solusi dan semangat untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri bagi para pelaku usaha skala besar maupun UMKM,” ujarnya.
Saat ini, jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah tersertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) di Kaltara sebanyak 17 unit dan satuUnit Pengolahan Rumput Laut (UPRL). Selain itu, terdapat 55 supplier UMKM tersertifikasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB).
Pengendalian mutu
BKIPM juga mengimplementasikan Quality Assurance hasil perikanan dari hulu sampai hilir. Sistem ini dilakukan melalui sertifikasi jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan. Pihaknya juga menyiapkan digitalisasi pelayanan untuk mempermudah pelayanannya.
BKIPM juga melakukan langkah-langkah kegiatan strategis, seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) Verifikator Quality Assurance di 15 daerah. Lalu, pencanangan Sertifikasi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) untuk 10.000 sertifikat kepada pemasok/UMKM bidang perikanan.
“Kita juga mendorong terbentuknya sistem kelola penanganan mutu berstandar nasional dan internasional,” tutur Widodo.
Potensi rumput laut
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan para pembudidaya rumput laut, dalam kunjungan kerja ke Kota Tual, Maluku, Rabu (14/9). Para pembudidaya rumput laut tersebut mengaku mendapatkan hasil baik dengan hasil yang cukup menjanjikan.
Dalam satu musim, kata pembudidaya, panen rumput laut dapat dilakukan empat kali dengan rerata hasil panen 400 kilogram. Selain itu, harga rumput laut di pasaran pun saat ini cukup tinggi, berada di kisaran Rp25.000 per kilogram. “Tahun lalu Rp15.000, Rp16.000. Bagi kami pembudidaya (saat ini) sudah sangat cukup,” ujarnya seperti dikutip di laman Setkab.