Jakarta, FORTUNE – Jenama global gerai minuman kopi ‘% Arabica’ memperluas edukasi kepada konsumen dan memperkenalkan kulitas biji kopi untuk dikonsumsi, sekaligus salah satu strategi dalam memperkuat bisnis kopi di Indonesia.
General Manager '% Arabica Indonesia', Astrid Kusumadewi, mengatakan saat ini konsumen Indonesia terbiasa mengonsumsi kopi dalam bentuk latte atau varian lain yang tak menonjolkan karakteristik single origin biji kopi yang luar biasa beragam. “Lidah orang Indonesia terbiasa dengan kopi manis dan yang dipadukan dengan susu, belum se-adventurous itu,” ujarnya kepada Fortune Indonesia pada akhir Oktober 2023.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan edukasi lebih tentang kopi berkualitas, agar masyarakat semakin memahami bahwa kopi adalah sebuah minuman yang memiliki citarasa istimewa dan layak untuk dinikmati dengan cara yang istimewa. “Biasanya dimulai dengan loyal customer, orangnya datang, setelah dia nyaman, kami akan tawarkan untuk mencoba berbagai varian biji kopi yang kami miliki, kalau tidak suka ya mereka nggak perlu bayar. Yang penting coba dulu,” katanya.
Untuk menjaga kualitas dari biji kopi yang didapat, setiap biji kopi yang dikirimkan ke gerai-gerai ‘% Arabica’–baik di Jakarta maupun Bali–dipastikan adalah green bean atau biji kopi yang masih mentah.
Pemanggangan baru akan dilakukan secara harian, sesuai banyaknya permintaan yang datang. Dengan demikian, kualitas citarasa kopi yang sampai ke konsumen akan lebih optimal saat dinikmati dalam bentuk minuman kopi.
Koleksi beragam
Berangkat dari misi ‘see the world through coffee’ kepada para pelanggannya, % Arabica di Indonesia memastikan perusahaan selalu bisa menghadirkan ragam biji kopi terbaik dari seluruh penjuru dunia.
“Kami bisa get the best beans sebelum orang lain dapat, karena kami memiliki cakupan internasional yang memungkinkan bagian procurement bisa keliling dunia setiap tahunnya untuk mendapat biji kopi terbaik dari seluruh dunia, langsung dari kebunnya,” kata Astrid.
‘% Arabica Indonesia’ memperkenalkan sejumlah koleksi biji kopi single origin terbarunya yang memiliki karakteristik unik. Jenis-jenis biji kopi tersebut antara lain:
- Guatemala Chimaltenango Concepción Buena Vista
Kopi yang berasal dari usaha kakak beradik Eddy dan David Solano, generasi keempat petani kopi yang dalam keluarga mereka, berupa kopi Red Bourbon. Buah kopi yang matang dibilas, diapungkan, dan dikeringkan utuh di wadah penjemur bergaya Afrika selama 16-21 hari. Proses ini menghasilkan biji-biji medium-bodied dengan keasaman tinggi beraroma blackcurrant, plum, dan karamel. - Nicaragua Jinotega Las Delicias
Biji kopi ini diambil dari pertanian keluarga Mierisch di pegunungan tinggi Matagalpa dan Jinotega, Nikaragua. Biji kopi ini hanya menggunakan buah yang paling matang dari varietas Javanica, yang dikeringkan secara alami di wadah pengering bergaya Afrika, dengan prosesnya dibolak-balik secara teratur agar keringnya merata. Hasilnya adalah biji kopi penuh gula buah alami dengan aroma buah blueberry dan berry yang kuat, serta sedikit aroma kacang almond di bagian akhir. - Indonesia Gayo Asbi Estate
Meski merupakan varian kopi Gayo dari Aceh, biji kopi ini diproduksi di Desa Simpur Batu di Jawa Timur, dengan cuaca sejuk serta tingkat kematangan pohon kopi yang penting dalam Classic Natural Process. Prosesnya dimulai dengan memilih buah ceri kopi Red Bourbon, Abyssinia, dan Typica secara cermat. Biji-biji berkualitas terbaik lalu dipanen dan dikeringkan selama 20-25 hari. Buah kopi kering kemudian dikupas, disortir, dinilai kualitas, dan didiamkan selama tujuh hari dan menghasilkan kualitas kopi terbaik yang bercitarasa biji kakao, mangga kering, berry, maupun rasa teh oolong. - Indonesia Sumatra Korintji Kayu Aro
Koperasi ALKO Sumatra Kopi memproduksi kopi berkualitas di lereng Gunung Kerinci di Sumatra. Dengan lahan seluas lebih dari 400 hektar dan lebih dari 500 mitra petani, tim ALKO terus meningkatkan kualitas dan penelusuran kopi mereka sejak 2017. Lot dari ALKO ini menggunakan campuran varietas Arabika lokal yang dikenal sebagai Andung Sari dan Sigararutang. Setelah buah ceri kopi yang matang dipanen, ia kemudian dikeringkan di bawah atap sebelum dikupas. Proses ini menghasilkan kopi dengan cita rasa buah dan manis dengan sentuhan rasa pir, kismis, dan nanas dengan aroma teh melati dan mawar.
Selain keempat jenis kopi di atas, maskih banyak varian yang diperkenalkan ‘% Arabica’, guna mengedukasi konsumen tentang biji kopi berkualitas tinggi dari dalam maupun luar Indonesia, seperti Peru Cajamarca Cedros Cooperative, Colombia Huila Monteblanco, Colombia Huila Monteblanco, hingga Indonesia Gayo Kala Tenang Estate, menjadi primadona di tiap gerai kopi ‘% Arabica’ di Jakarta dan Bali.
Tantangan besar
Salah satu tantangan besar bagi perusahaan adalah meyakinkan konsumen bahwa biji kopi terbaik juga memiliki harga yang tak murah.
Maka, tak jarang brandnya mendapat julukan kopi sultan dari konsume. Padahal, untuk menyajikan minuman ke konsumen, brand ini menggunakan biji kopi terbaik dan melewati proses panjang, sehingga harga jualnya menjadi cukup tinggi. "Banyak konsumen yang belum memahami bahwa minuman kopi ini juga layak dihargai sebagaimana publik menikmati wine,” ujarnya.
Dengan beragam koleksi varian biji kopi yang cocok untuk semua konsumen Indonesia, ‘% Arabica’ pun menawarkan kualitas terbaik dengan harga variatif mulai dari Rp185.000 hingga Rp2.800.000 per kilonya.