Warm Up Vacation, Cara Kemenparekraf Cegah Kasus Covid dan Tarik Turis

PPLN tetap dapat beraktivitas di sekitar area bubble.

Warm Up Vacation, Cara Kemenparekraf Cegah Kasus Covid dan Tarik Turis
Ilustrasi menikmati sunset dari Hotel di Bali. (Pixabay/envasa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah kembali membuka pintu kedatangan internasional bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ke pulau Bali, di tengah tingginya jumlah kasus Covid-19 dalam negeri. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun meluncurkan program Bali Warm Up Vacation untuk mengakomodir wisatawan asing. Seperti apa skemanya? 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan bahwa program ini dirancang khusus bagi PPLN yang baru datang ke Bali, agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble.

“Berbeda dengan karantina, yang hanya di dalam kamar saja, program warm up vacation ini dilakukan di hotel yang telah menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kemenparekraf, (8/2).

Dalam program ini, PPLN bisa melakukan berbagai aktivitas yang khusus disiapkan oleh pengelola hotel. PPLN juga dibolehkan secara leluasa untuk berkegiatan di sekitar area hotel, seperti berenang, fitness, bersantai di kafe, sampai menikmati pantai di pantai yang terdapat dalam area bubble.

Persiapan liburan

Tidak seperti karantina, adanya program ini diharapkan membuat  PPLN tidak merasa sedang menjalani karantina, melainkan sedang melakukan ‘pemanasan’ dalam persiapan liburan di Pulau Dewata. 

Upaya ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian, mengingat angka Omicron di Indonesia terus naik dan Bali sebagai salah satu daerah yang ikut menjalankan PPKM level 3.

Melansir lama Kemenparekraf, seorang turis asal Jepang bernama Naomi, menganggap program Bali Warm Up Vacation ini cukup menarik. Layaknya staycation, dia bisa menikmati fasilitas yang ada di hotel tanpa harus terus berada dalam kamar.

“Sejauh ini, saya puas dengan paket dan fasilitas yang disediakan dalam skema bubble ini,” ucapnya.

Lima hotel bubble disiapkan

Saat ini ada lima hotel yang disiapkan menerapkan sistem bubble melalui program Bali Warm Up Vacation. Hotel tersebut, antara lain adalah Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran). Harga paket yang ditawarkan pun beragam, sekitar 10-15 juta rupiah untuk 5 hari 4 malam all-in. 

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar, mengatakan bahwa PPLN bebas memilih untuk menjalani program karantina biasa atau paket warm up.

“Ke depan, jumlah hotel karantina sistem bubble ini akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil verifikasi lapangan,” ucapnya.

Program ini akan terus dikembangkan

Kemenparekraf akan terus mengembangkan program ini. Hingga kini, sudah ada 19 hotel lain yang mengajukan diri mengikuti program Bali Warm Up Vacation

“Ini semacam membangun trust dan di sinilah Pemerintah hadir. Harus dimulai, harus piloting (diujicoba), kalau tidak, maka kita tidak bisa mengevaluasi apa yang harus diperbaiki,” kata Deputi Nia dalam acara Weekly Pass Briefing, Senin (7/2).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya