Jakarta, FORTUNE - Manufaktur adalah sebuah proses memproduksi barang jadi dengan memanfaatkan alat, tenaga kerja manusia, mesin, dan pemrosesan kimia.
Manufaktur memungkinkan perusahaan mampu menciptakan nilai tambah pada sebuah barang, dengan cara menjual produk jadi dengan harga lebih tinggi daripada nilai bahan mentah yang digunakan setelah melalui proses produksi.
Manufaktur dapat dibagi menjadi beberapa metode produksi, masing-masing menghasilkan produk akhir yang unik. Berikut ini Fortune Indonesia merangkum beberapa jenis manufaktur berdasarkan metode yang dilakukan dalam prosesnya, seperti dikutip dari laman Investopedia.
Manufaktur Diskrit
Manufaktur diskrit dinamakan demikian karena setiap produk yang diproduksi dapat diidentifikasi secara spesifik. Proses manufaktur ini menggunakan daftar bahan untuk melacak bahan mentah atau komponen yang digunakan dalam setiap unit.
Dalam manufaktur diskrit, unit-unit sering diproduksi di jalur perakitan, di mana pekerja mengikuti jadwal produksi dan mencatat penggunaan bahan.
Manufaktur Proses
Ada dua jenis utama manufaktur proses. Pertama, batch process manufacturing, yakni proses produksi berdasarkan standar tertentu yang menggunakan resep atau formula. Metode ini sering digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk menghasilkan produk dalam jumlah spesifik yang mudah direplikasi, seperti produksi sejumlah saus teriyaki.
Sebaliknya, continuous process manufacturing melibatkan operasi berkelanjutan yang memproduksi barang secara terus-menerus, sering kali sepanjang waktu untuk jangka waktu yang lama. Setelah itu, produksi dihentikan sementara sebelum dilanjutkan lagi.
Metode ini banyak digunakan dalam industri minyak dan gas saat pengeboran sumber daya alam.
Manufaktur Mode Campuran
Beberapa barang mungkin memerlukan kombinasi dari proses manufaktur diskrit dan proses. Ini sering terjadi pada barang yang diproduksi menggunakan proses batch sebelum barang tersebut dikonversi menjadi kemasan individual yang lebih spesifik.
Tahap awal untuk menghasilkan produk menggunakan manufaktur proses, sementara spesifikasi unik dari metode pengiriman (termasuk kustomisasi pelanggan) ditambahkan pada tahap kedua.
Manufaktur Job Shop
Proses manufaktur yang lebih spesifik lagi adalah manufaktur job shop, di mana barang dapat diproduksi dalam batch, namun berbeda dari produk normal perusahaan.
Untuk barang khusus ini, perusahaan sering kali harus melakukan langkah pengaturan dan proses unik, termasuk mengonversi peralatan yang ada menjadi lebih sesuai.
Manufaktur Repetitif
Manufaktur repetitif adalah potensi subkelompok dari proses manufaktur lainnya, di mana proses produksi yang panjang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Setiap bagian, yang sering disebut jalur perakitan khusus atau sel manufaktur, ditujukan untuk memproduksi hanya bagian tertentu dari unit. Kemudian, unit-unit tersebut terus dipindahkan ke jalur perakitan khusus berikutnya. Setiap bahan yang digunakan dalam produksi biasanya tidak disimpan dalam area penyimpanan sementara.
Demikianlah beberapa pembagian jenis manufaktur berdasarkan metode yang dilakukan. Meskipun sering dianggap sama, manufaktur dan produksi memiliki perbedaan. Dalam manufaktur, perusahaan biasanya mendapatkan bahan mentah dari vendor eksternal untuk diolah menjadi barang jadi, sedangkan dalam produksi, perusahaan sering memiliki bahan mentah tersebut.