Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pusat perbelanjaan Sarinah yang baru selesai direnovasi. Presiden menginginkan, agar tempat tersebut bisa menjadi ikon bangsa Indonesia.
“Sarinah memiliki sejarah dan makna yang luar biasa. Digagas oleh Bapak Proklamator Kemerdekaan, Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, Bapak Ir. Soekarno, dengan misi besar yang sangat mulia, yaitu untuk kegiatan perdagangan barang-barang lokal, barang-barang produk-produk dalam negeri kita. Inilah yang akan kita teruskan,” kata Presiden di seperti dikutip di laman Setkab, Jumat (15/7).
Jokowi berharap agar transformasi Sarinah bukan hanya dalam bentuk fisiknya saja yang dipercantik.“Tetapi semangatnya, strateginya, komitmennya, cara kerjanya, semuanya memang harus diubah,” katanya.
Sarinah awalnya terbentuk dengan nama PT Department Store Indonesia pada 17 Agustus 1962. Pembangunan Sarinah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, setelah peresmian Hotel Indonesia, pada 5 Agustus 1962.
Peluang bagi para pelaku UMKM
Jokowi memandang bahwa keberadaan Sarinah dalam wajah baru akan memberikan peluang bagi perekonomian di Indonesia, khususnya di level Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sarinah dinilai dapat memberikan dampak berganda kepada para perajin kita, seni, budaya, dan utamanya pengusaha produk-produk dalam negeri kita yang memiliki kualitas yang sangat baik.
“Saya tadi juga sangat senang sekali melihat produk-produk yang dikurasi dengan sangat teliti, dipajang, dipamerkan dengan penataan yang sangat detail sekali. Saya kira kerja-kerja profesional seperti ini yang harus kita apresiasi dan kita hargai,” kata Jokowi.
Harga mahal pantas untuk produk berkualitas
Jokowi mengatakan bahwa barang-barang yang dijual dengan kualitas baik, sebaiknya jangan dijual dengan harga yang murah. Apalagi untuk produk-produk yang dikerjakan dengan tangan secara mendetail dan kurasi yang baik.
“Kita lihat sepatu yang kualitasnya sangat bagus sekali, harganya juga sangat mahal sekali. Enggak apa-apa, memang kualitasnya bagus, harganya harus mahal. Ada produk-produk tenun, ada produk-produk batik yang harganya juga mahal. Ya, memang harus mahal,” ucap Jokowi.
Menurutnya, harga jual tinggi untuk barang yang memang memiliki kualitas tinggi adalah sebuah penghargaan bagi produk-produk karya anak bangsa. “Agar kita selalu bangga dan kita membeli, dan menggunakan lebih banyak produk-produk bangsa kita sendiri untuk memenangkan persaingan global,” ujarnya.
Sejak renovasi, pengunjung Sarinah sudah 5 juta orang
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan bahwa sejak selesai renovasi dan beroperasi kembali pada 21 Maret 2022, hingga saat ini total pengunjung Sarinah sudah mencapai 5 juta orang, dengan rata-rata pengunjung sekitar 40 ribu orang per harinya.
Menurut Menteri Erick, walau sudah direnovasi, namun jiwa yang terkandung di Sarinah tetap sama, yakni menjadi wadah atau etalase produk karya lokal, khususnya dari para pelaku UMKM. Dalam transformasinya, Sarinah juga akan menjadi ruang publik dan ekosistem. “Jadi, ada produknya, ada komunitasnya,” ujarnya.