Jakarta, FORTUNE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek pembangunan Train 3 Liquefide Natural Gas (LNG) Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat selesai pada Maret 2023.
Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengaku optimistis, setelah mengunjung lokasi Train 3 dan melihat progres pembangunannya. “Progress pembangunan Train 3 sudah bagus, sudah mencapai 90% lebih,” katanya dalam keterangan di laman Kementerian ESDM, Rabu (22/6).
Tutuka juga melakukan dialog dengan para pekerja yang terlibat dalam pengerjaan Train 3, seperti dari British Petroleum (BP) dan kontraktor. “Dalam diskusi, pekerja menyampaikan progress pekerjaan mereka dan kendala-kendala yang ada, kita bahas bersama bagaimana pemecahannya,” ujarnya.
Dua area kritis
Sementara itu, dalam kunjungan yang sama, Kepala Satuan Kerja Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soecipto, mengatakan ada dua area kritis yang harus diprioritaskan dan diselesaikan agar target pembangunan Train 3 dapat tepat waktu.
"Kami menyarankan adanya prioritas didalam tenaga kerja untuk lebih memfokuskan dan menangani yang critical part. Area critical part tersebut yakni, pertama di area degreasing di unit agru, kedua di kompresor," ujar Dwi.
Dwi menyarankan penambahan jumlah pekerja agar kedua prioritas ini dapat segera diselesaikan. Hal ini menurutnya sudah disampaikan kepada EPC Contractor.
“(Sebelumnya) kami mendapatkan rencana dari BP mengenai Tangguh Train 3 di mana pada bulan Maret 2023 selesai dan dua bulan penambahan untuk persiapan startup dan onstream,” ucapnya.
Fokus yang sedang dikerjakan
BP Regional President Asia Pacific, Nader Zaki menambahkan fokus pengerjaan saat ini melanjutkan pekerjaan proyek dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kritis untuk memastikan penyelesaian proyek Tangguh Train 3 dapat selesai sesuai target.
“Kami bangga kegigihan12.000 pekerja di lapangan terus melanjutkan pekerjaan proyek Train 3 dan di saat yang bersamaan, mengoperasikan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia,” ujar Nader.
Sekilas tentang proyek LNG Tangguh
Proyek Tangguh adalah proyek produksi dan penjualan LNG yang berlokasi di ladang gas Wiriagar, Berau, dan Muturi, di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan luas 5.966,9 km2.
Proyek ini dimulai sejak Juni 2009 dan teraslisasi dalam bentuk joint ventures antara British Petroleum sebagai operator, pemerintah Indonesia, kontraktor, dan, khususnya masyarakat lokal Papua Barat.
Produksi Gas Bumi Rata-rata Lapangan Tangguh tahun 2021 sebesar 1.312 MMSCFD (million standard cubic feet per day), dan status per 14 Juni 2022 sebesar 1.162 MMSCFD. Setiap tahun, Proyek LNG Tangguh menghasilkan 7,6 juta ton LNG melalui Train 1 dan 2.
Untuk mengoptimalkan kinerja, Train 3 pun dibangun investasi sebesar US$8,9 miliar dan akan menghasilkan 3,8 juta ton LNG per tahun. Produksi Train 3, nantinya akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik termasuk untuk pembangkit listrik PT PLN (Persero).