Storytel Bawa Pengalaman Baru Membaca Buku Lewat Audio

Audiobook adalah konten buku yang dapat didengarkan.

Storytel Bawa Pengalaman Baru Membaca Buku Lewat Audio
Ilustrasi audiobook. (pixabay/sik-life)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi digital yang berkembang pesat di Indonesia turut membawa beberapa perubahan di lini media konvensional. Salah satu kini mulai berkembang konten buku atau novel yang disuarakan, melalui media yang disebut audiobook

Salah satu perusahaan yang memiliki layanan itu adalah Storytel, aplikasi audiobook asal Swedia. 

Country Manager Storytel Indonesia, Indriani Widyasari, mengatakan melalui audiobook, dunia literasi akan dibawa lebih jauh ke dalam bentuk aplikasi streaming. Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat, hal ini akan memudahkan penyampaian berbagai cerita hebat dan pengetahuan dalam sebuah buku, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk yang kurang suka membaca langsung atau bahkan para tuna netra.

Audiobook itu adalah rekreasi yang bermakna dan menjadi jawaban atas berbagai masalah kehidupan orang sehari-hari, seperti bosan, tidak bisa tidur, kesepian, sibuk dengan kegiatan sehari-hari, rutinitas, dan lainnya," ujar Indri saat peluncuran Storytel Indonesia secara daring, Rabu (9/3).

Kelebihannya, pengguna bisa menikmati audiobook sambil melakukan hal yang lain, seperti membawa relaksasi dan wawasan dengan cara mendengarkan. 

Berhubungan dengan kesehatan mental

Aplikasi audiobook juga terkoneksi dengan kesejahteraan dan kesehatan mental. Saat orang lelah dengan rutinitas dengan kesibukan sehari-hari, termasuk mata yang lelah beradadi depan monitor komputer, audiobook dapat menjadi pilihan relaksasi yang berfokus pada suara untuk didengar.

“Kita bisa escape, keluar dari dunia sehari-hari, berimajinasi, dan juga untuk menyerap pengetahuan baru. Konten-kontennya ada yang seperti bisnis, sejarah, geografi, yang bermanfaat juga untuk diserap dalam bentuk audio,” kata Indri.

Peluang bisnis menjanjikan

Bicara peluang bisnis, Indriani mengatakan media audiobook belum banyak berkembang di Indonesia. Storytel, menurutnya boleh dibilang merupakan aplikasi  pertama  yang ada di Indonesia dan belum memiliki banyak pesaing.

“Kami menghadirkan konten buku legal yang memang kami akuisisi dari penerbit atau pengarangnya,” ujarnya.

Salah satu keunggulan yang dimiliki aplikasi audiobook Storytel adalah terdapat lebih 150.000 judul buku yang dibacakan dalam bentuk narasi rekaman suara. “Bahkan, ini tersedia dalam 3 bahasa, yaitu Inggris, Indonesia, dan Mandarin,” ucap Indri. 

Pengalaman berbeda menikmati buku

Aplikasi audiobook menawarkan pengalaman yang berbeda dalam menikmati isi sebuah buku atau novel. “Misalnya, bukunya 200-300 halaman, ya 300 halaman itu yang akan kami bacakan secara keseluruhan. Benar-benar full audiobook, sedangkan kalau aplikasi summary yang ada di banyak tempat hanya berupa ringkasan saja,” ujarnya.

Storytel menurutnya tidak sembarangan memilih suara untuk membacakan isi dari buku-buku koleksi. Mereka melakukan casting dengan prosedur yang cukup serius demi menjaga kualitas bacaan saat dimaknai dalam bentuk suara.

Beberapa novel Indonesia yang sudah diadaptasi ke dalam film bahkan  menggunakan aktor/aktris yang memerankan karakter di film untuk membacakan narasi dalam format audiobook-nya.

“Jadi kualitas narator di Storytel itu sangat terjaga sekali,” ucapnya menjelaskan.

Dengan berbagai keunggulan ini, ia meyakini Storytel sebagai salah satu aplikasi premium di kategori penyedia layanan audiobook

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024