Jakarta, FORTUNE – Brand Manager Moët Hennessy (MH), Billy Chandra, mengeklaim Hennessy–jenama minuman Brandy Cognac yang dinaungi–masih menjadi brand nomor satu di Indonesia, dengan raihan pangsa pasar mencapai sekitar 58 persen, di kategorinya.
Data ini didapat berdasarkan survei yang dilakukan oleh IWSR (International Wine and Spirits Rating). “Ini menjadi indikasi positif, karena dengan pertumbuhan peminum yang terus bertambah, Hennessy harus bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan market share di tahun-tahun ke depan,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (9/11).
Saat ini, jenama Hennessy diterima dengan cukup baik oleh berbagai profil konsumen di Indonesia. Hal tetsebut menjadi alasan kuat bagi perusahaan untuk bisa berinvestasi lebih lagi dalam memperluas pasar. “Konsumen seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, bahkan Medan, terus tumbuh secara volume maupun secara value,” kata Billy.
Strategi
Untuk mendukung perluasan pasar ini, Hennessy akan mendekatkan diri konsumen dengan menerapkan strategi mengembalikan identitas Hennessy di komunitas Hip-Hop Indonesia. “Kami ingin membentuk sebuah movement, bahwa Hennessy secara budaya, secara interpretasi, selalu dekat dengan Hip-Hop,” ujarnya. “Kami ingin konsisten di identitas tersebut.”
Pada 27 Oktober 2023, Hennessy menyelenggarakan event Hennessy Artistry, platform global yang memadukan hiburan, kesenian, dan musik terbaik, di Boca Rica Tapas Bar & Lounge, Jakarta. Salah satu penampil utama yang dihadirkan adalah DJ Giovanni Jano (JAEL) dari Belanda, yang kerap menggabungkan elemen R&B, hip-hop, elektronik, dan soul di dalam karyanya.
Pada kesempatan itu, Hennessy Artistry mengusung tema ‘Diffraction’ yang fokus pada pesta musik Hip-Hop dan musik dansa sarat konten impresif yang membawa kesenangan. Program ini dirancang untuk memposisikan Hennessy sebagai jenama pionir, terdepan, dan inovatif di lanskap dunia kehidupan malam. Selain itu, Hennessy juga membidik keterlibatan konsumen serta membangun pasar konsumen penggemar pesta yang loyal.
Keunikan
Hennessy Brand Ambassador, Rizki Ramdhani, mengungkapkan salah satu keunikan dari Hennessy adalah bahan bakunya yang berupa anggur dan hanya tumbuh subur di kota Cognac, Prancis. “Cognac ini merupakan brandy, tapi tidak semua brandy adalah cognac,” ujarnya. “Untuk disebut sebagai Cognac, minuman ini harus dibuat di Cognac.”
Menurut Rizki, banyak orang menganggap Cognac harus diminum diminum dengan murni tanpa campuran apapun. Padahal, minuman ini juga bisa dinikmati dengan es batu dan tambahan air mineral, yang justru akan mengeluarkan rasa-rasa yang sebelumnya tidak kita temukan dalam kondisi murni.
Fortune Indonesia berkesempatan mencoba Hennessy, yang menampilkan aroma buah sebagai bahan dasarnya. Ketika mulai terkecap lidah, minuman ini terasa legit, dengan sedikit wangi vanilla, rempah-rempah, serta tembakau yang unik. Untuk minuman berkadar alkohol sekitar 40 persen, Hennessy tetap lembut sejak awal diminum, sampai masuk ke tenggorokkan.