Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia segera menggabungkan 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelabuhan, yakni PT Pelindo I, II, III, dan IV. Merger ini dinilai sebagai langkah tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kemajuan industri yang semakin pesat, seiring kemajuan teknologi dan informasi.
Walau Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN Pelabuhan ini masih dalam proses penerbitan, namun direncanakan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan yang akan diwujudkan pada Jumat (1/10), bila tidak ada aral melintang.
“Merger Pelindo I-IV merupakan milestone perjalanan pelabuhan di Indonesia dan juga rencana strategis dari pemerintah selaku pemegang saham untuk membuat layanan pelabuhan menjadi lebih baik. Sehingga rencana ini akan berperan besar dalam pengembangan kepelabuhan nasional untuk kita lebih bisa bersaing dengan kompetitor dari mancanegara,” ucap Prasetyo, Direktur Utama Pelindo I, dalam laman resmi BUMN, (28/9).
Setelah merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Setelah bergabung, perusahaan ini akan membentuk empat klaster bisnis bagi anak-anak perusahaan yang dimiliki sebelumnya. Pembentukan ini berdasarkan kategori bisnis, yakni peti kemas; non-peti kemas; logistik dan hinterland development; serta marine, equipment, and port services.
Penggabungan ini mencerminkan visi Pelindo “Menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia”, melalui misi “Mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.” Lalu, beberapa manfaat yang akan didapatkan dari penggabungan keempat perusahaan plat merah ini adalah sebagai berikut.
Manfaat bagi Pelindo
Bagi perusahaan, merger ini diyakini akan membawa Pelindo semakin go global. Setelah bergabung, Pelindo akan jadi operator terminal peti kemas terbesar ke-18 di dunia dengan total throughput peti kemas mencapai 16,7 juta TEUs (twenty foot equivalent unit).
Integrasi ini juga dipercaya akan meningkatkan efisiensi operasional dan belanja modal (capex), menyatukan sumber daya keuangan, meningkatkan leverage, dan memperkuat permodalan. Selain itu, penyatuan ini akan mendorong Pelindo untuk lebih fokus pada bisnis selaras klaster atau sub-holding yang akan dibentuk setelah penggabungan secara resmi terwujud.
Manfaat bagi negara
Kementerian BUMN melalui akun resmi Instagram @kementerianbumn, menyampaikan bahwa bagi negara, penggabungan ini akan mempermudah koordinasi pemerintah dengan satu pengelola BUMN Pelabuhan di Indonesia.
Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen dan pajak, seiring dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan. Peluang bagi masuknya investasi secara lebih besar pun akan semakin terbuka. Hal ini terjadi melalui value creation klasterisasi bisnis.
Manfaat bagi masyarakat
Tertulis di akun Instagram Kementerian BUMN, meningkatnya konektivitas dan standarisasi pelayanan keempat BUMN pelabuhan yang menyatu akan berdampak pada efisiensi lalu lintas barang antar pulau dan penurunan biaya logistik secara bertahap.
Kemudian, penyatuan ini diperkirakan akan membuka lapangan kerja baru melalui investasi di sektor pelabuhan yang semkin meningkat sejalan dengan bisnis Pelindo yang semakin luas cakupannya.
Dalam rencana penggabungan ini, Pelindo juga tidak melupakan pendapat para pekerjanya. Diketahui, rencana integrasi ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Serikat Pekerja seluruh Pelindo.