Manfaat Keberlanjutan Penggunaan Kemasan Botol Tanpa Label

Jadi solusi ramah lingkungan dan keberlanjutan bisnis.

Manfaat Keberlanjutan Penggunaan Kemasan Botol Tanpa Label
Ilustrasi kemasan botol tanpa label. (Pixabay/Dmitriy)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEBotol Kemasan tanpa Label masih menjadi tren di industri kemasan dan berhubungan dengan Keberlanjutan bisnis, terlebih kemasan plastik merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Tren yang berkembang mulai 2022 ini jadi angin segar di tengah upaya penurunan dampak negatif industri kemasan terhadap lingkungan.

Waste4change mengungkapkan, tren ini menjadi daya tarik di mana sejumlah perusahaan makanan dan minuman (FnB) kemasan, mulai mengadopsi pendekatan ini dengan menghilangkan label plastik dan mengganti informasi produk mereka dengan teknik cetak langsung pada kemasan atau QR code yang diterapkan langsung pada botol kemasan.

Inisiatif ini tidak hanya mengurangi penggunaan plastik tetapi juga meminimalisir tinta dan bahan kimia lain yang digunakan dalam proses pencetakan label dan dapat menjadi peluang untuk kampanye komunikasi brand produk.

Menurut Waste4change, manfaat keberlanjutan dari transisi menuju kemasan tanpa label bisa dilihat dari tiga faktor, yakni dampak lingkungan, keberlanjutan, dan efektivitasnya. Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulas beberapa manfaat keberlanjutan dari penggunaan kemasan botol tanpa label.

Dampak lingkungan

Sampah botol plastik. (Pixabay/VIVIANE M)
  1. Pengurangan Sampah: Mengeliminasi label dari kemasan dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Label sering kali terbuat dari plastik atau bahan yang sulit didaur ulang, sehingga mengurangi penggunaannya dapat meminimalkan limbah yang sulit didaur ulang.
  2. Pengurangan Penggunaan Bahan: Kemasan tanpa label mengurangi jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi. Hal ini tidak hanya menghemat sumber daya tetapi juga mengurangi emisi karbon yang terkait dengan produksi dan transportasi bahan-bahan tersebut.
  3. Memudahkan Daur Ulang: Kemasan tanpa label sering kali lebih mudah didaur ulang karena tidak memerlukan proses pemisahan label dari kemasan, yang bisa menjadi mahal dan teknis.

Keberlanjutan

ilustrasi dompet dari botol plastik (youtube.com/Crafty Made Easy)
  1. Mendorong Penggunaan Bahan Berkelanjutan: Kemasan tanpa label seringkali menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan dan biodegradable, seperti kaca atau plastik daur ulang, yang lebih baik untuk lingkungan.
  2. Meningkatkan Kesadaran: Produk tanpa label dapat mendorong konsumen untuk membuat pilihan yang lebih sadar tentang apa yang mereka beli, mendorong mereka untuk mencari informasi tentang keberlanjutan produk tersebut.
  3. Inovasi dalam Desain Kemasan: Tantangan untuk menghilangkan label mendorong inovasi dalam desain kemasan, dengan perusahaan mencari cara baru untuk menarik dan menginformasikan konsumen tanpa menggunakan label tradisional. Solusi kreatif seperti penggunaan QR code dapat menjadi cara baru dalam menyampaikan informasi kepada konsumen tanpa memerlukan material tambahan.

Efektivitas

ilustrasi hiasan dari tutup botol (youtube.com/Lista Tsurayya)

Dari sisi efektivitasnya, keberhasilan implementasi kemasan tanpa label sangat bergantung pada penerimaan konsumen dan kemampuan industri untuk menyesuaikan dengan standar dan regulasi yang ada. Edukasi konsumen tentang cara penggunaan dan manfaat lingkungan dari kemasan tanpa label menjadi kunci untuk memastikan transisi yang mulus dan efektif.

Adapun tantangan lainnya adalah kebutuhan untuk memastikan bahwa konsumen tetap menerima informasi produk yang cukup. Solusi seperti QR code memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi tersebut melalui smartphone demi mendorong interaksi yang lebih dalam dengan merek dan produk. Inisiatif ini pun diyakini membuka peluang baru untuk komunikasi merek yang inovatif. 

Dengan demikian, pemanfaatan kemasan tanpa label, seperti botol, tidak hanya berfungsi sebagai solusi pengurangan limbah, tetapi juga sebagai langkah menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil