Jakarta, FORTUNE – Dalam industri Game, ada dua bagian penting pendukung utama bisnis. Meski berhubungan erat, namun keduanya memiliki peran yangberbeda, yakni Publisher dan Developer.
Mengutip esportnesia.com, kedua bagian ini memiliki peran penting dan menyukseskan sebuah game, sejak mulai diciptakan, sampai bisa diterima baik di tengah masyarakat.
Banyak orang yang mengganggap bahwa game berkualitas buruk karena developer yang buruk. Namun, hal ini tidak selamanya bisa dijadikam acuan, karena bisa saja pihak publisher yang memaksakan merilis game tersebut saat belum sepenuhnya siap dari sisi pengembangan.
Menariknya, developer dan publisher game bisa saja berada dalam satu atap perusahaan, maka tak aneh bila kedua bagian ini berdiri sendiri sebagai sebuah entitas bisnis. Hal ini tergantung pada kekuatan bisnis yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
Untuk memahaminya, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas kedua bagian penting tersebut dengan menukil dari esportnesia.com.
Developer game
Sesuai namanya, developer adalah bagian hulu dari sebuah bisnis game, di mana permainan tersebut dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa, sampai akhirnya siap untuk diluncurkan. Tanggung jawabnya cukup besar, sehingga biasanya tugas developer game dikerjakan oleh banyak orang.
Dalam perusahaan developer game, terdapat beberapa posisi penting, seperti perancang alur game, programmer, designer, tester dan sebaaginya. Mereka akan berkolaborasi dalam mengembangkan sebuah game, sesuai dengan rencana awal dan ekspektasi pemilik perusahaan.
Semakin rumit dan mewah sebuah game, jumlah developer-nya akan semakin banyak. Developer tidak hanya mengembangkan sebuah game saja. Jika ada software yang diperlukan sebagai pendukung, developer menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membuatnya.
Berdasarkan jenisnya, developer ternagi menajdi internal dan indie (independent). Developer internal memiliki hubungan atau menjadi bagian dari publisher. Pada umumnya berbentuk perusahaan yang memang mengurus untuk publishing dan development secara langsung. Jenis ini biasanya cenderung menggarap proyek-proyek game besar.
Sementara, developer indie melakukan pengembangan dan pembiayaan operasional sendiri. Jenis ini memiliki orang yang terbatas, bahkan dalam pengembangannya bisa dilakukan oleh satu orang saja. Meski begitu, jenis ini lebih bebas dalam berkreasi saat mengembangkan game.
Developer juga bisa dibedakan berdasarkan perangkat atau genre game yang dipilih. Beberapa developer fokus menggarap permainan untuk mobile, sementara lainnya fokus pada console hingga desktop. Ada juga developer yang fokus dengan gim bergenre FPS (first-person shooter) hingga game gacha.
Publisher game
Tugas utama publisher adalah menerbitkan atau merilis sebuah game. Dalam perkembangannya, publisher tidak hanya merilis sebuah game saja, namun juga memberikan dana kepada developer untuk pengembangan game.
Seperti halnya tugas pengembangan yang dilakukan oleh developer, publisher juga punya tanggung jawab pengembangan, khususnya fokus ke promosi sebuah game. Peran pemasaran difokuskan kepada pihak publisher, sehingga para publisher harus mengerti betul kebutuhan pasar agar produk gim yang dirilis sesuai dengan pasar.
Publisher yang kompeten mampu membuat sebuah game laris dipasaran. Pada umumnya, developer juga bisa memakai jasa publisher agar game-nya lebih cepat dikenal, karena publisher yang memiliki nama besar cenderung lebih banyak dipilih dan ditunggu-tunggu oleh para penggemar.
Publisher game dibagi menjadi dua, yakni internal dan eksternal. Publisher eksternal hanya memberikan dana kepada developer untuk biaya pengembangan game atau hanya sebatas membantu developer untuk memasarkan produk gamenya.
Sementara, publisher internal menjadi bagian dari developer. Dengan demikian, publisher internal biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan yang berskala besar, sehingga memiliki tim sendiri yang bertugas mengembangkan sebuah game.