Mengenal Asesmen di Dunia Kerja: Tujuan, Fungsi, dan Langkahnya

Penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan karyawan.

Mengenal Asesmen di Dunia Kerja: Tujuan, Fungsi, dan Langkahnya
ilustrasi feedback (freepik.com/freepik)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEAsesmen atau penilaian di Dunia Kerja adalah salah satu proses penting bagi divisi Human Resources (HR). Adanya proses ini diharapkan mampu menjaga kinerja dan produktivitas pekerja, terutama efisiensi biaya rerutmen.

Pada proses penilaian kinerja, karyawan dapat menjelaskan pencapaian dan tantangan yang mereka temui. Dari hasil tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi dan mencari cara bagaimana karyawan dan perusahaan bisa berkembang.

Jobstreet menuliskan mengartikan asesmen sebagai penilaian yang terdiri dari beberapa tahap, mulai dari mengumpulkan, menganalisis, sampai menginterpretasi data dan informasi tentang para pekerja. Hal ini dilakukan dengan fokus pada strategi jangka panjang, dengan harapan para karyawan dapat kemauan belajar untuk bisa menunjukkan performa yang lebih baik lagi.

Untuk bisa lebih mengetahui apa itu asesmen, berikut akan ulasan perihal asesmen dalam dunia kerja secara lebih lanjut.

Tujuan

Berbicara tujuan, asesmen dilakukan untuk mengembangkan profesionalitas dan daya saing para pekerja dalam jangka panjang.

Hal ini akan memungkinkan perusahaan mendapatkan data untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan karyawan. Dengan demikian, perusahaan bisa memberikan saran konkret yang tepat sasaran untuk para pekerjanya.

Bila dirinci, berikut ini adalah beberapa tujuan dari asesmen di dunia kerja:

  1. Menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk perbaikan karyawan atau calon karyawannya, entah itu secara personal maupun profesional.
  2. Menjadi bentuk apresiasi dan motivasi kerja bagi karyawan. Adanya asesmen dapat meningkatkan kontribusi dan kinerja karyawan.
  3. Menjadi sumber informasi untuk menentukan kenaikan jabatan, promosi, dan mutasi kerja.
  4. Jadi sarana menemukan rencana pengembangan diri yang relevan dengan kebutuhan perusahaan maupun karyawan.
  5. Jadi penilaian yang baik untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kepercayaan diri karyawan. Dengan demikian, kesejahteraan hidup karyawan juga akan meningkat.

Fungsi

Setidaknya, ada dua fungsi yang bisa diberikan oleh proses asesmen bagi perusahaan, yakni:

  1. Asesmen formatif
    Asesmen yang juga dikenal sebagai asesmen diagnostik ini dilakukan dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan pekerja secara menyeluruh. Misalnya, dari segi kemampuan teknis, karakter, dan lainnya. Hal ini akan menjadi dasar bagi strategi pengembangan diri yang tepat sasaran bagi pegawai.
  2. Asesmen sumatif
    Asesmen ini lebih bersifat evaluatif, di mana pekerja akan dinilai berdasarkan tingkat performa dari waktu ke waktu. Biasanya, hal ini dilakukan pada akhir durasi kerja, misalnya per kuartal, semester, atau tahunan. Asesmen ini umumnya akan menentukan berapa besar bonus yang didapat karyawan atau besaran kenaikan gaji.

Langkah persiapan

Bagi divisi HR, proses asesmen tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada sejumlah langkah yang harus dilewati untuk bisa menghasilkan asesmen yang akurat dan bermanfaat bagi perusahaan dan karyawan.

  1. Tentukan tujuan konkret
    Tujuan yang spesifik harus bisa ditentukan untuk bisa mencapai tujuan asesmen tersebut. Sebagai contoh, divisi HR bisa menentukan tujuan asesmen untuk tahu kemampuan teknis atau soft skills dari para pekerja.
  2. Siapkan kriteria asesmen
    Setelah tujuan jelas ditentukan, selanjutnya kriteria haris disiapkan. Jika asesmen dilakukan untuk menguji kemampuan teknis pekerja, maka kriteria penilaian bisa dilihat dari tampilan, fugsionalitas, akurasi, sampai orisinalitas pengujian yang dilakukan.
  3. Pengumpulan data
    Data harus benar-benar disiapkan selengkap mungkin per karyawan, mulai dari latar belakang sampai performa kerja dari waktu ke waktu. Dengan demikian, divisi HR bisa membuat strategi pengembangan diri yang lebih tepat dan membantu para karyawan mencapai tujuan perusahaan.
  4. Siapkan alat ukur
    Alat ukur bisa dengan berbagai jenis, tergantung tujuan dan kriteria yang ditetapkan. Jika asemen dilakukan untuk mengukur kompetensi dan hard skills, maka HR harus menyiapkan penilaian dengan matriks yang relevan.
  5. Sosialisasikan prosedur
    Hal ini penting untuk dilakukan agar para karyawan yang menjadi obyek asesmen bisa memahami dengan baik dan merasa dilibatkan. Pastikan HR menginformasikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh karyawan, dengan memberi tahu setiap prosedurnya sejelas mungkin mulai dari sebelum, selama, dan sesudah asesmen.

Demikianlah beberapa informasi berkenaan dengan asesmen dan pentingnya bagi kemajuan para karyawan maupun kinerja perusahaan. Semoga bermanfaat.

Related Topics

AsesmenDunia Kerja

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo