Jakarta, FORTUNE – Mendirikan sebuah bisnis tidak hanya soal ide dan modal, namun juga menuntut adanya analisa tajam terkait situasi yang mendukung bisnis tersebut. Ada banyak instrumen analisis yang kita kenal selama ini, dan salah satu yang cukup dikenal yakniPestle Analysis.
Menurut pestleanalysis.com, Pestle Analysis adalah sebuah instrumen analisis yang kerap digunakan dalam sebuah manajemen strategi untuk mengkaji faktor-faktor eksternal sebuah bisnis, supaya bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Pestle merupakan singkatan Politics, Economics, Social, Technology, Legal), dan Environment.
Investopedia menuliskan, Pestle Analysis sebenarnya melengkapi Pest Analysis yang pertama diperkenalkan oleh profesor Harvard Francis J. Aguilar, dalam publikasinya pada 1967 yang berjudul ‘Memindai Lingkungan Bisnis’. Namun, akhirnya faktor hukum (Legal) dan lingkungan (Environment) ditambahkan untuk melengkapi kajian yang dilakukan.
Pestle Analysis akan digunakan bersamaan bahkan melengkapi analisis lain yang mungkin lebih populer, yakni SWOT–singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Thread.
Tujuan
Situs web ekrut.com, mengungkapkan beberapa tujuan analisis dengan menggunakan Pestle Analysis, yaitu:
- Memberikan gambaran tentang pengaruh eksternal yang penting bagi organisasi.
- Merangsang pemimpin untuk membuat keputusan yang lebih berwawasan dan tegas.
- Membantu mengevaluasi bagaimana agar strategi yang bisnis buat sesuai dengan lingkungan tempat mereka berada.
Selain itu, Pestle Analysis juga digunakan untuk mendapatkan beberapa dasar dalam pengembangan bisnis yang sudah berjalan, seperti:
- Rencana pemasaran, dengan memprioritaskan aktivitas bisnis untuk membantu mencapai tujuan pemasaran tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
- Perencanaan tenaga kerja, supaya selaras dengan strategi bisnis. Analisis Pestle bisa mengidentifikasi perubahan mengganggu pada model bisnis yang bisa berdampak pada lanskap sektor ketenagakerjaan di masa depan.
- Product development, dengan membantu memberi gambaran pada perusahaan untuk memutuskan apakah suatu produk mampu memenuhi kebutuhan pasar atau tidak. Bila layak untuk dilanjutkan, analisis ini juga bisa menghadirkan saran kapan sebaiknya produk tersebut diluncurkan.
Enam faktor utama
Seperti yang disinggung di awal, Pestle Analysis bertumpu pada enam faktor eksternal utama yang bisa dikaji untuk memberikan informasi penting bagi kelanjutan sebuah bisnis, seperti yang dirangkum dari pestleanalysis.com:
- Politik
Faktor-faktor ini menentukan sejauh mana pemerintah dapat mempengaruhi ekonomi atau industri tertentu. Misalnya, pemerintah dapat mengenakan pajak atau bea baru karena seluruh struktur organisasi yang menghasilkan pendapatan dapat berubah. Faktor politik termasuk kebijakan pajak, kebijakan fiskal, tarif perdagangan, dan lainnya, yang dapat dipungut oleh pemerintah sekitar tahun fiskal dan dapat mempengaruhi lingkungan bisnis dan ekonomi secara luas. - Ekonomi
Faktor ini akan memberikan gambaran pada kinerja ekonomi makro–seperti tingkat inflasi, suku Bungan, nilai tukar mata uang asing, pole pertumbuhan ekonomi, investasi asing, dan lainnya–yang berdampak pada perusahaan, bahkan dalam jangka panjang. Misalnya, kenaikan tingkat inflasi ekonomi mana pun akan memengaruhi cara perusahaan menentukan harga produk dan layanan mereka. Selain itu, hal ini akan memengaruhi daya beli konsumen dan mengubah model permintaan atau penawaran yang harus disiasati. - Sosial
Faktor ini menitikberatkan kajian pada hal-hal seperti lingkungan sosial pasar, dan mengukur faktor penentu seperti tren budaya, demografi, analitik populasi, dan lain sebagainya. Untuk contoh, misalnya peningkatan pembelian tiket moda transportasi umum antarkota saat musim liburan. - Teknologi
Seiring perkembangan zaman, faktor teknologi menjadi penting dalam mengkaji situasi ekternal di luar bisnis yang dijalankan. Hal ini berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat mempengaruhi operasi industri dan pasar baik atau buruk. Ini mengacu pada otomatisasi, penelitian dan pengembangan, dan jumlah kesadaran teknologi yang dimiliki pasar. - Hukum
Sebenarnya, faktor hukum memiliki sisi eksternal dan internal. Ada undang-undang tertentu yang memengaruhi lingkungan bisnis di negara tertentu sementara ada kebijakan tertentu yang dipertahankan perusahaan untuk diri mereka sendiri. Analisis hukum mempertimbangkan kedua sudut ini dan kemudian memetakan strategi berdasarkan undang-undang ini. Misalnya, undang-undang konsumen, standar keselamatan, undang-undang ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. - Lingkungan
Faktor terakhir dalam Pestle Analysis ini mengacu pada semua hal yang ditentukan oleh lingkungan sekitar. Hal ini sangat penting untuk industri tertentu, misalnya pariwisata, atau pertanian. Faktor analisisnya tak terbatas pada lingkungan bisnis, namun juga bisa meliputi iklim, cuaca, lokasi geografis, perubahan iklim global, penyeimbangan lingkungan, dan lain-lain.
Kelebihan dan kekurangan
Mengutip oxfordcollegeofmarketing.com, terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan menggunakan Pestle Analysis. Itulah sebabnya, dalam penggunaan kajian ini, kita juga tetap harus menyandingkannya dengan analisis bentuk lain, demi hasil yang komprehensif dan lebih presisi.
Kelebihan:
- Dapat digunakan untuk memproyeksikan peluang maupun ancaman di masa depan
- Mendorong bisnis untuk turut mempertimbangkan lingkungan eksternal di mana perusahaan beroperasi
- Dapat membantu perusahaan memahami tren pasar yang sedang terjadi
Kekurangan:
- Kurang menggambarkan kondisi perusahaan secara komprehensif
- Hanya didasarkan pada penilaian faktor eksternal
Demikianlah sekilas ulasan tentang Pestle Analysis yang bisa digunakan untuk membangun sebuah bisnis dan mengkaji setiap perencanaan yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan. Dengan begitu, kita akan lebih terarah dalam mengadakan analisis dalam pengembangan perusahaan.