Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menghadiri peresmian pabrik rokok elektrik dengan investasi US$80 juta atau sekitar Rp1,12 triliun di Malang, Jawa Timur.
Balil meminta para produsen rokok elektrik yang berinvestasi di Indonesia berkolaborasi dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
“Tolong libatkan UMKM dan pengusaha lokal, beri dukungan ke mereka. Investasi yang baik itu, yang besar mampu mengangkat yang kecil. Jadi, tolong kita butuh kerja sama. Kita butuh kolaborasi. Kita butuh lapangan pekerjaan, tapi juga ruang untuk anak-anak daerah,” katanya saat menghadiri fasilitas produksi rokok elektrik asa Cina, PT Smoore Technology Indonesia (STI) di Malang, Kamis (30/6).
Menurutnya, para pengusaha asing yang membuka usaha di Indonesia, perlu memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk berkembang. Masyarakat perlu memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal, paling tidak untuk bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Rencana investasi STI mencapai US$80 juta
STI mendirikan fasilitas produksi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada lahan seluas 6 hektare. Pabrik ini adalah fasilitas ke-14 di dunia yang dibangun dengan rencana investasi mencapai US$80 juta atau sekitar Rp1,12 triliun. Fasilitas ini pun menjadi produsen rokok elektrik (alto pods) pertama yang berdiri di Indonesia.
Pabrik ini terdiri dari 16 lini produksi alto pods yang menggunakan teknologi mutakhir. Pabrik STI diperkirakan akan memproduksi 7.200 unit pada setiap lini, dengan nilai produksi yang ditaksir mencapai US$860 juta per tahunnya.
Smoore international–induk perusahaan STI–sendiri adalah salah satu produsen rokok elektrik terbesar di dunia dan berpusat di Shenzen, Cina. Adapun pangsa pasar rokok global yang dikuasai STI, saat ini sudah mencapai sekitar 18,9 persen.
Rencana jadikan Indonesia pusat investasi di Asia Tenggara
Pendirian pabrik ke-14 STI di Malang ini adalah untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat di seluruh dunia. Strategi nini juga bagian dari strategi perluasan perusahaan secara jangka panjang. Bahkan, Smoore International sudah merencanakan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi perusahaan tersebut untuk wilayah Asia Tenggara.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi di Provinsi Jawa Timur pada kuartal pertama 2022, berhasil menempati urutan ketiga untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan capaian Rp15,4 triliun. Sedangkan, dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA), Jawa Timur berada di urutan ketujuh dengan capaian US$574,8 juta.
Pemerintah bebaskan bea masuk bagi mesin pabrik STI
Presiden Direktur PT STI, Clayton Shen, menyampaikan rasa terima kasihnya. Hal ini terutama berkaitan dengan fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin-mesin pabrik STI.
“Kami harap, investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak pihak, serta berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional. Khususnya, bagi perekonomian di kabupaten Malang, melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” kata Clayton.