Jakarta, FORTUNE – PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) bakal membangun pabrik Bio Propylene Glycol (Bio PG) pertama di Indonesia. Pabrik yang dibangun dengan investasi US$50 juta atau sekitar Rp730 miliar ini rencanaya bakal direalisasikan pada 2023.
Presiden Direktur PT Protech Mitra Perkasa Tbk, Bobby Gafur Umar, menyampaikan bahwa pabrik ini rencananya akan dibangun di Pulau Jawa dengan kapasitas produksi 30.000 ton Bio PG per tahun.
“Langkah perseroan masuk ke lini industri kimia ini sejalan dengan komitmen mulai serius menghidupkan industri hijau yang dipacu pemerintah,” katanya dalam keterangan yang diterima, Selasa (24/5).
Perusahaan yang bergerak di sektor jasa konstruksi, telekomunikasi, dan energi ini, melihat energi baru terbarukan (EBT) sebagai sebuah peluang bisnis masa depan yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya pemerintah Indonesia yang kian gencar mengembangkan EBT sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Apa itu Bio PG?
Bio PG adalah bahan kimia organik yang serinng digunakan dalam industri farmasi, makanan, kosmetik, dan kimia. Selama ini Indonesia masih mengimpor fossil-based propylene glycol, karena belum diproduksi pabriknya di dalam negeri.
Kendati demikian, sebenarnya Indonesia punya potensi besar menjadi produsen Bio PG, karena bahan utamanya–gliserol–sangat mudah didapatkan dan merupakan produk sampingan industri biodiesel.
“Biodiesel juga merupakan industri oleokimia yang menghasilkan gliserol ini, merupakan industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia, sehingga pasokan gliserol sebagai bahan baku pembuatan Bio PG, mudah didapatkan dan berlimpah,” kata Bobby.
Kerja sama dengan Sojitz
Dalam pengembangan industri Bio PG ini, PT Protech Mitra Perkasa Tbk bekerja sama dengan perusahaan ekspor impor asal Jepang, Sojitz, sebagai salah satu mitra di bidang distribusi. Sojitz dinilai punya pengalaman dan jaringan yang luas untuk produk Bio PG.
Sojitz pun sudah menyatakan sanggup menyediakan bahan baku Bio PG dan bertindak sebagai pemasok glyserin mentah dan refined glyserin (yang telah dimurnikan).
Biodiesel berperan besar dalam transisi energi
Sebelumnya, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biodiesel (Aprobi), Paulus Tjakrawan, mengungkapkan, biodiesel punya peranan strategis dalam kebijakan transisi energi fosil menuju EBT.
Seiring hal tersebut, konsumsi biodiesel pun menunjukkan tren positif sepanjang sepuluh tahun terakhir. “Produksi biodiesel mengalami pertumbuhan pesat dalam 16 tahun terakhir. Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” ujarnya seperti dikutip dari Antara (10/5).