Jakarta, FORTUNE – Momentum gelaran Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023 hari kedua, semakin marak dengan hadirnya para tokoh Wanita inspiratif, yang berbagi ragam Strategi Bisnis dari banyak sektor.
Pada sesi ‘Doing Business in This Borderless Creativity Era’, Entertainer, Entrepreneur, sekaligus Social Activist, Cinta Laura Kiehl berbagi perspektif mengenai kreativitas dalam bisnis di era globalisasi saat ini.
“Kita hidup di masa yang sangat menyenangkan dengan perkembangan teknologi yang sudah baik, kita bisa lebih berdaya untuk mengejar apa yang kita inginkan dan memulai bisnis yang mungkin kalau 10 sampai 20 tahun yang lalu tidak mungkin bisa dijalankan,” ujarnya dalam IMGS 2023, Sabtu (25/11).
Jangan menyerah karena batasan umur
Sementara, founder dari Narasi, Najwa Shihab, membagikan pandangannya soal usia muda yang kerap jadi hambatan bagi generasi milenial dan Gen-Z untuk maju, karena banyaknya pihak yang masih meremehkan. “Batasan umur mesti kita lawan. Namun konteksnya tidak saja ‘memudakan’ namun juga harus ‘memudahkan’,” katanya.
Disiplin jadi pebisnis
Pada sesi ‘Reskilling Renaissance: Equipping Individuals for the Economy of Tomorrow’, aktris yang juga pengusaha, Prilly Latuconsina, memberikan wawasan dan pengalaman terkait skill yang perlu dimiliki anak muda saat ini untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Ia pun membagikan kiat-kiat yang dijalaninya.
“Disiplin waktu orang lain dan waktu kita sendiri. Lalu, carilah tim yang solid yang dapat mendukung pekerjaan kita karena bisnis dan pekerjaan di bidang entertainment merupakan pekerjaan kolektif, yang berhubungan dengan orang lain. Selain itu, kita juga perlu memahami kekuatan dan kelemahan kita dalam berbisnis agar bisa mencari business partner yang mengisi kelemahan kita,” ujar Prilly.
Riset jamin kredibilitas
Berkaitan dengan kekuatan sebuah konten, YouTuber Nessie Judge, mengulas tema kisah konspirasi yang jadi spesialisasinya. Ia mengatakan bahwa riset memegang peranan penting dalam membangun kredibilitas seorang kreator konten. “It’s a never-ending discussion, sehingga kitalah yang memutuskan mau percaya versi cerita yang mana. Itulah yang disebut sebagai kisah konspirasi,” katanya dalam sesi ‘The Only Scary Things is in Your Mind’.