Jakarta, FORTUNE – Dalam penghitungan buku keuangan, terdapat sejumlah istilah yang menggambarkan aktivitas perusahaan dan para pemiliknya. Salah satunya adalah prive.
Menukil accurate.id, prive atau dikenal juga dengan withdrawals adalah penarikan sebagian aset atau modal di sebuah perusahaan dan digunakan untuk keperluan pribadi pemiliknya. Pada bisnis perseorangan atau kemitraan, penarikan transaksi ini dilakukan secara tradisional, sedangkan pada perusahaan besar, penarikan transaksi tersebut dirujuk sebagai aktivitas distribusi.
Dalam aktivitas prive, dana diambil dari bagian modal perusahaan yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini dimungkinkan, karena pemilik perusahaan memiliki bagian atas aset dan modal di perusahaan tersebut. Pemilik perusahaan akan menerima uang tunai sebagai ganti kepemilikan modal dalam perusahaan.
Namun, pencatatan pada laporan keuangan dituliskan sebagai debit oleh pemilik dalam bentuk penarikan, sekaligus kredit uang tunai. Dengan demikian, prive termasuk ekuitas atau akun modal sementara yang ditutup pada akun modal dari pemilik umum di pencatatan akhir tahun.
Bukan hanya uang
Baik aset maupun modal dapat ditarik sebagai prive oleh pemilik bisnis atau perusahaan. Mereka berhak atas hal ini, bahkan bisa dengan leluasa mereka gunakan untuk kepentingan pribadi. Bahkan, peralatan atau produk yang tidak terjual bisa ditarik oleh pemiliki bisnis sebagai bagian dari prive.
Secara umum, setiap penarikan dari bisnis yang pada akhirnya mengurangi ekuitas pemilik total atau total modal bisnis tercatat dalam akun prive. Hal ini biasanya dilakukan oleh organisasi bisnis tak berbadan hukum, seperti perusahaan perseorangan atau kemitraan. Sementara, dengan bisnis yang berbadan hukum, bisnis dan pemiliknya adalah bagian terpisah, oleh karena itu, aku prive tida diperlukan.
Karakteristik prive
Terdapat 3 karakteristik prive pada pencatatan akuntansi, sebagai berikut.
- Membantu melacak modal yang dipakai untuk kebutuhan pribadi
Hal ini mampu memudahkan pengawasan terkait penarikan dana oleh pemilik bisnis, serta memastikan bahwa total saldo modal yang dimiliki perusahaan terjaga dan sesuai dengan arus kas yang telah tercatat. - Tidak termasuk dalam akun permanen atau berkelanjutan
Pada akhir periode atau tahun keuangan, akun tersebut diseimbangkan dengan kredit pada buku besar. Lalu, sisanya akan dikirim ke jumlah modal maupun sisi ekuitas pihak pemilik bisnis dari neraca dan termasuk ke dalam jenis debit. Akun penarikan ini hanya akan digunakan lagi pada tahun selanjutnya guna melacak adanya penarikan dana dari bisnis di tahun atau periode sebelumnya. - Tidak termasuk dalam akun pengeluaran
Prive tidak termasuk dalam akun pengeluaran, kendati terjadi pengurangan pada total dana yang ada pada sebuah bisnis atau perusahaan. Sebabnya, penarikan dana yang dilakukan oleh pemilik tidak termasuk sebagai pengeluaran dari aktivitas bisnis. Prive hanyalah berupa pengurangan jumlah ekuitas bisnis yang digunakan untuk keperluan pribadi sang pemilik usaha.
Contoh penggunaan prive
Sebagai contoh prive, sebuah perusahaan memiliki modal Rp100 juta dengan 50 persen saham yang dimiliki Doni. Artinya, ia memiliki setengah modal perusahaan, yakni Rp50 juta. Lalu, suatu hari, Doni butuh Rp25 juta yang diambil dari saham yang ia miliki.
Maka, pencatatan yang dilakukan secara terpisah di akun prive, sebagai berikut.
(Debit) Prive ---------------------Rp25.000.000
(Kredit) Kas ---------------------------------Rp25.000.000
Selanjutnya, pada penutupan buku keuangan di akhir tahun, akun modal Doni di perusahaan akan berkurang Rp25 juta, seperti tercantum dalam akun prive. Pengurangan modal ini tidak akan memengaruhi catatan keuangan mengenai kegiatan bisnis atau perusahaan, dan hanya akan mengurangi modal yang dimiliki oleh pihak pemiliknya saja.
Itu tadi berbagam ulasan mengenai Prive dalam dunia bisnis dan akuntansi. Semoga dapat membantu pembaca untuk lebih memahaminya.