Jakarta, FORTUNE – Aktris dan penyanyi, Maudy Ayunda, semakin fokus dunia edukasi dengan memproklamirkan diri sebagai angel investor. Namun, saat ini juga dikenal satu istilah yang disebut modal ventura atau venture capital. Lantas apa bedanya?
Sepintas, Angel Investor dan Venture Capital serupa, namun tak sama. Mengutip dari Investopedia, angel investor yang dikenal juga sebagai private investor merupakan individu bernilai tinggi yang memberikan dukungan keuangan untuk usaha rintisan atau pengusaha kecil, biasanya dengan imbalan ekuitas kepemilikan di perusahaan.
Sedangkan, menurut The Balance SMB, venture capital adalah lembaga keuangan atau perusahaan investor yang memberikan dana kepada startup yang terlihat memiliki potensi dalam jangka waktu panjang.
Melansir dari Glints, berikut perbedaan keduanya dengan melihat beberapa indikatornya.
Jenis pendanaan
Biasanya venture capital memiliki lima jenis pendanaan, yakni seed capital, startup capital, early stage capital, expansion capital, dan late stage capital. Oleh sebab itu, venture capital cenderung memilih dengan cermat perusahaan mana yang akan diberi suntikan dana berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari waktu ke waktu kepada perusahaan yang sudah berjalan.
Sedangkan, angel investor biasanya memberikan pendanaan bagi semua jenis bisnis startup, baik yang sudah berjalan, maupun yang setengah jalan.
Sumber pendanaan
Dari pengertiannya, angel investor dilakukan oleh individu, dengan begitu jumlah pendanaan yang ditawarkan pun tak terlalu besar, yakni sekitar US$25.000 sampai US$100.000 per perusahaan.
Sedangkan, venture capital menawarkan modal yang cukup tinggi hingga jutaan dolar Amerika Serikat, karena dikelola oleh sebuah perusahaan atau lembaga.
Risiko pengembalian
Angel investor biasanya hanya menginvestasikan ekuitas, karena bisnis yang disuntik umumnya masih tahap awal. Dengan demikian, risiko yang dihadapi biasanya lebih tinggi, bahkan bisa kehilangan semua dana. Namun, tingkat pengembaliannya bisa lebih tinggi.
Sebaliknya, venture capital berfokus pada bisnis mapan dengan model pendapatan yang sudah terbukti. Investor jenis ini biasanya berinvestasi dalam saham preferen, ekuitas biasa dan sekuritas utang dan memiliki risiko tinggi dengan peluang kehilangan dana yang moderat namun dengan tingkat pengembaliannya lebih rendah.
Keuntungan
Angel investor memberikan jenis pembiayaan tanpa utang untuk tahap awal, termasuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang penting kepada startup dalam menjalankan bisnisnya. Pembiayaan yang dilakukan angel investor pun cenderung lebih fleksibel dengan prospek pertumbuhan yang tinggi.
Sedangkan venture capital, keuntungan yang ditawarkan bisa menjadi sebagai jalan untuk ekspansi bisnis, namun tak berupa pinjaman. Pemilik bisnis pun mendapatkan keahlian dan bimbingan berharga melalui konsultasi dan keterlibatan aktif dari pemodal ventura. Selain itu, jaringan akan lebih mudah terbentuk dan bisa jadi mitra yang lebih dipercaya.
Kekurangan
Angel investor memiliki kekurangan dalam mengalihkan perhatian pemilik bisnis dari operasi vitalnya. Bahkan, pemilik bisnis bisa kehilangan kendali atas operasional bisnisnya. Sebagian besar investor juga mengharuskan bisnis untuk menyerahkan ekuitas untuk mendapatkan pendanaan, meski investasi hanya tersedia dalam jangka waktu terbatas.
Sementara, venture capital antara lain memiliki kelemahan dapat melemahkan kontrol dan kepemilikan bisnis. Pelunasan awal oleh pemodal ventura mungkin tidak cocok untuk investor yang bergantung pada likuiditas untuk menjalankan bisnis.
Proses kajiannya pun dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama dari angel investor, karena perusahaan ventura membutuhkan investasi dengan tingkat pengembalian (Return of Investment) yang bisa dipastikan.
Itu tadi sekilas penjelasan perbedaan angel investor dan venture capital. Semoga informasi ini bermanfaat.