Jakarta, FORTUNE – Riset JLL Indonesia mengungkapkan, tingkat hunian properti Pergudangan Modern logistik di kawasan Jabodetabek masih akan stabil di kisaran 90 persen. Hal ini salah satunya diperkuat oleh hadirnya pabrikan kendaraan listrik (EV(.
Country Head sekaligus Head of Logistics & Industrial JLL Indonesia, Farazia Basarah, mengatakan bahwa permintaan dari sektor kendaraan listrik umumnya datang dari perusahaan-perusahaan Cina.
“Termasuk (produk) turunan dari kendaraan listrik tersebut. Jadi, ini akan mendorong permintaan dari gudang, sehingga akan tetap stabil di kisaran 87-90 persen hingga dua tahun mendatang,” ujarnya dalam Property Market Review Q3/2024, Selasa (29/10).
Merek mobil listrik BYD dan Vinvast misalnya, yang telah berinvestasi di daerah Subang yang akan turut berdampak terhadap perkembangan ke wilayah sekitar. Dengan demikian, wilayah timur–Subang atau Karawang–masih akan jadi fokus. “Karena dekat dengan pelabuhan terbaru, Patimban Sea Port,” katanya.
Daya tarik investasi
Farazia mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuhan antara 4,7-5,5 persen menjelang akhir tahun 2024, semakin memperkuat daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi di berbagai sektor properti, termasuk logistik.
“Stabilitas ekonomi Indonesia, ditambah dengan demografi yang muda, menghadirkan peluang yang menjanjikan untuk pertumbuhan berkelanjutan,” katanya.
Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia yang didominasi sektor manufaktur melonjak 18,6 persen dari 2023 dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan sektor logistik dan industri.
Dengan demikian, Indonesia punya pasar yang juga menawarkan pertumbuhan berkelanjutan dan dibersifikasi portofolio menarik.
Review pasar
Sementara, Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim, mengatakan bahwa sektor pergudangan modern di Jabodetabek cukup resilient dengan permintaan yang stabil selama beberapa tahun terakhir. “Dengan angka hunian di 90 persen dan biasanya dengan keterbatasan pasokan, ketika ada produk baru yang diluncurkan, nantinya permintaan juga akan meningkat, seiring dengan pernambahan pasokan,” katanya.
Selain pengembang lokal, pelaku bisnis internasional juga akan terus berekspansi di bidang logistik, melalui kolaborasi strategis dalam bentuk fasilitas Built-to-Suit maupun gudang penyimpanan berpendingin (cold storage).
“Satu proyek telah mencapai penyelesaian di area Cibitung, dan diperkirakan terdapat sekitar tiga bangunan yang akan rampung hingga akhir tahun 2024, tersebar di lokasi-lokasi seperti Bogor, Jakarta, dan Karawang. Penyedia jasa logistik tetap menjadi penyewa dominan dalam sektor pergudangan modern,” kata Yunus.
Penyewa lain yang cukup dominan adalah dari FMCG, E-Commerce, dan otomotif. Hadirnya penyewa baru dari berbagai sektor juga akan memperkuat tingkat hunian logistik dengan diversifikasi, dari farmasi, alat kesehatan, ritel, peralatan rumah tangga, furnitur, dan bahan baku, di Bekasi, Bogor, Cikarang, dan Karawang.