Jakarta, FORTUNE – CANAL+ Group menyuntik investasi senilai US$300 juta ke aplikasi Viu. Langkah ini dilakukan untuk memperdalam penetrasi dan memperluas pasar perusahaan streaming video tersebut.
Dengan investasi ini, maka CANAL+ mengenggam 26,1 persen saham di Viu. Perusahaan bahkan, mendapat opsi penawaran meningkatkan kepemilikan saham hingga 51 persen. Kemitraan dengan CANAL+ sebagai investor strategis merupakan pengakuan atas posisi terdepan Viu di pasar streaming video yang mencakup Asia, Timur Tengah, dan Afrika Selatan serta peluang pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
Maxime Saada, CANAL+ Group CEO, mengatakan CANAL+ telah memiliki pasar terdepan di Eropa dan Afrika. “Kami kini menantikan untuk mengembangkan Asia sebagai mesin pertumbuhan tambahan bagi grup. Investasi kami di Viu merupakan langkah besar untuk mencapai tujuan ini,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (22/6).
Alasan dipilihnya Viu sebagai mitra investasi, salah satunya dikarenakan posisi Viu sebagai bisnis dengan skala, dengan model bisnis hibrid Advertising Video on Demand (AVOD) dan Subscription Video on Demand (SVOD). Selain itu, Viu dinilai fokus pada konten lokal dan memiliki segalanya untuk memberikan pertumbuhan yang unggul dan terus menjadi layanan terdepan di wilayah ini dan sekitarnya.
Menguatkan bisnis Viu
Viu Originals yang diproduksi di Thailand, Indonesia, Malaysia, dan pasar Viu lain memiliki peringkat teratas di negara masing-masing. Pada 2022, Viu mencatat pendapatan lebih dari US$250 juta, mewakili pertumbuhan 36 persen dari tahun ke tahun.
Kemitraan bersama CANAL+, akan membuat posisi Viu semakin kuat secara global. CANAL+ pun akan mendukung Viu melalui berbagai inisiatif, termasuk kolaborasi dalam produksi premium dan pembuatan konten, perluasan jangkauan pasar global untuk Viu, dan peningkatan pengalaman pengguna yang berkelanjutan.
CEO Viu dan Managing Director PCCW Media, Janice Lee, mengatakan, Viu berkeinginan menciptakan dan mengubah bisnis media menjadi pemain di pasar internasional dengan memasuki pasar yang lebih luas di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Selatan.
“Setelah menciptakan bisnis streaming yang kuat, kami senang memiliki tambahan CANAL+ sebagai investor strategis untuk lebih mempercepat pertumbuhan dengan memanfaatkan kekuatan global CANAL+ dalam produksi premium, pembuatan konten, dan keahlian distribusi,” kata Janice.
Viu memiliki lebih dari 66 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users/MAU) dan 12 juta pelanggan berbayar (per Desember 2022). Viu secara konsisten meraih predikat sebagai platform streaming video teratas dalam kategori MAU dan kedua dalam kategori pelanggan dan menit streaming di antara pemain global dan regional di Asia Tenggara.