Pertamina Berencana Beli Minyak Rusia di Tengah Sanksi Barat

Rusia menjual minyaknya dengan harga murah.

Pertamina Berencana Beli Minyak Rusia di Tengah Sanksi Barat
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati. (dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina (Persero) berencana membeli minyak dari Rusia dengan harga kompetitif. Perusahaan berpeluang membeli minyak minyak mentah dengan harga lebih rendah di tangah beragam sanksi yang dijatuhkan negara barat terhadap Negeri Beruang Merah akibat serangannya ke Ukraina. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan bahwa rencana ini akan dilakukan setelah proyek Refinery Development Master Plant (RDMP) di kilang minyak Balongan, selesai pada Mei 2022. “Selesai di revamping Kilang Balongan, kami akan melakukan pengadaan dari Rusia,” ucapnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Senin (28/3).

Dalam rencana pembelian minyak dari Rusia, Pertamina sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bank Indonesia (BI). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada isu politis yang menjadi hambatan bisnis yang dilakukan.

Kerja sama dengan Rusia bersifat b-to-b

Tambang minyak dunia. (Pixabay/Matryx)

Melihat perkembangan situasi global yang terjadi, Nicke menegaskan kerja sama tersebut bersifat business to business (b-to-b). Namun demikian, Pertamina perlu memastikan bahwa perusahaan minyak Rusia yang akan bekerja sama tidak sedang dalam status trekena sanksi perdagangan.

“Untuk masalah isu politis tidak ada masalah, sepanjang perusahaan yang nanti deal tidak kena sanksi (dagang). Untuk pembayaran mungkjin nanti melalui India,” ujar Nicke. 

RDMP menaikkan kapasitas produksi minyak

Shutterstock/Maksim Safaniuk

RDMP yang dilakukan di Kilang Balongan diperkirakan akan menambah kapasitas produksi minyak hingga 25 ribu barel per hari. Pertamina menargetkan produksi minyak hingga 1.425 juta barel per hari dengan kualitas setara Euro V.

Selain itu, RDMN Balikpapan ditargetkan selesai 2023 dengan penambahan kapasitas 100 ribu barel per hari. Kemudian, proyek GRR Tuban diperkirakan akan menambah 300 barel per hari pada 2027 mendatang.

“Yang paling penting adalah mengubah kualitas produknya dengan kita melakukan revamping dari kilang-kilang tersebut,” ungkap Nicke.

Rusia menjual minyak dengan harga murah

Konflik Rusia-Ukraina. (Shutterstock/Tomas Ragina)

Perang Rusia-Ukraina memberikan sejumlah dampak global. Sejumlah negara barat telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan mendesak negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut  menjual minyaknya dengan harga murah.

Bukan hanya Indonesia, sejumlah negata seperti Cina dan India pun memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan minyak mentah dengan kualitas baik dan harga yang rendah.

Menurut pemberitaan hellenicshippingnews Selasa (29/3), diketahui perusahaan-perusahaan minyak Rusia memberikan diskon harga jual minyak, mulai 25-30 persen.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
January Effect Cenderung Singkat, Ini Strategi Maksimalkan Keuntungan
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya