Perusahaan Deddy Corbuzier Suntik Investasi ke Flux Creative Universe

Saling memperkuat ekosistem bisnis digital keduanya.

Perusahaan Deddy Corbuzier Suntik Investasi ke Flux Creative Universe
Penandatangan kerja sama investasi PT Dektos Digital Corbuzier dan Flux Creative Universe. (dok. Flux)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Dektos Digital Corbuzier, perusahaan milik kreator konten Deddy Corbuzier, menanamkam investasi ke grup holding kreatif, Flux Creative Universe. Investasi ini ditargetkan dapat memperluas ekosisitem konten podcast perusahaan. 

Founder Flux Creative Universe, Yohanes Auri, mengatakan investasi ini merupakan pencapaian baru dalam bisnis yang dijalaninya selama 17 tahun terakhir. “Flux Creative Universe akan lebih kuat, semakin dipercaya, dan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi industri kreatif di Indonesia. Bersama, kita bisa bertemu kebutuhan kreatif merek dan mitra potensial di masa depan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune indonesia, Rabu (10/5).

Kerja sama ini bukan yang pertama bagi Auri. Deddy Corbuzier sebelumnya melakukan joint venture bersamanya dalam bentuk creative & digital agency bernama DNA (Deddy N Auri), pada 2022. Dengan masuknyanya investasi dari Dektos dengan valuasi sampai Rp1 triliun, Flux Creative Universe semakin memperkuat perannya di sektor kreatif Indonesia.

Terlebih, Kemenparekraf mengungkapkan saat ini sektor kreatif menduduki posisi ketiga terbesar di dunia, dengan nilai Rp1.300 triliun. Bahkan, bisa jadi yang terbesar di dunia pada tahun 2045.

"Tujuan kita untuk menyediakan wadah bagi insan kreatif untuk mengelola bisnisnya sendiri dengan memberikan kucuran dana, menyediakan klien-klien, sampai dengan manajemen support sehingga setiap bisnis partner dapat fokus menghasilkan karya-karya terbaiknya," kata Auri.

Ekspansi mancanegara

Yohanes Auri dan Deddy Corbuzier. (dok. Flux Creative)

Setelah menerima suntikan dana ini, ke depan Flux akan memperluas jaringan bisnis ke pasar luar negeri, dengan sasaran pertama Thailand.

"Selama ini perusahaan-perusahaan jasa agensi asing yang banyak masuk ke Indonesia. Flux sebagai perusahaan agensi lokal bertekad memperkuat posisi di pasar dalam negeri sekaligus merambah ke luar negeri," ujar Auri.

Flux Creative Universe memiliki lima pilar bisnis, seperti pada bidang creative business, media agency, production house, event organizer/activation, serta digital investment. Lima pilar ini menjelma dalam 10 entitas yang berbeda, 85 jenama, serta 168 kampanye yang sudah berjalan.

Flux Creative Universe dipercaya untuk menangani banyak industri bisnis di Indonesia yang merangkap dari korporat, ritel, f&b, serta startup yang di dominasi jenama raksasa, seperti XL Axiata, CT Corp, Bank Mandiri, BNI,Volta, Kapal Api, Sidomuncul, Genshin Impact, Ismaya, Sampoerna, UNIQLO dan ratusan lainnya.

Penguatan bisnis digital

Deddy Corbuzier dalam program Youtube 'Close The Door'. (Tangkapan layar)

Walaupun tak menyebut besaran investasi, namun pendanaan ini dipercaya akan memperkuat bisnis kreatif yang dijalani oleh Deddy Corbuzier, salah satunya ekosistem konten digital, seperti ‘Close The Door’ atau ‘Ormas’, yang memiliki lebih dari 50 juta subscribers.

Deddy Corbuzier berharap, sinergi yang dijalani bersama Flux bisa melengkapi ekosistem bisnis Dektos dan memberikan layanan kreatif kepada para kliennya. “Selain menjadi lebih kaya kreativitas, juga klien-klien kami akan dimudahkan dengan layanan end-to-end, mulai dari kreatif, hingga implementasi melalui para talent,” katanya.

Dektos merupakan salah satu entitas yang salah satunya digawangi oleh PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), yang saat ini menggenggam 10 persen saham Dektos bernilai sekitar Rp7,5 miliar. Selain itu, ada juga PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat) dan Prestige Corporation.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya