Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transformasi di sektor manufaktur di Indonesia untuk menuju industri 4.0 melalui program asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Kegiatan asesmen ini bertujuan mengukur kesiapan perusahaan manufaktur di tanah air, khususnya yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bertransformasi.
Alih-alih membicarakan program INDI 4.0, kali ini Fortune Indonesia akan membahas lebih jauh tentang apa itu perusahaan manufaktur dan berbagai informasi yang terkait di dalamnya. Bagi beberapa pihak, peran perusahaan manufaktur dianggap penting dalam mendongkrak perekonomian. Berikut ini adalah ulasan tentang apa yang dimaksud perusahaan manufaktur dengan mengutip informasi dari sejumlah sumber.
Pengertian perusahaan manufaktur
Mengartikan kata utamanya, yakni manufaktur, Investopedia mengartikannya sebagai pemrosesan bahan mentah atau bagiannya menjadi barang jadi melalui penggunaan alat, tenaga manusia, mesin, dan pemrosesan kimia. Oleh sebab itu, perusahaan manufaktur dapat dimaknai sebagai perusahaan yang melakukan proses pengubahan satu barang, dari kondisi mentah hingga jadi.
Lebih dalam lagi, manufaktur memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjual produk jadi dengan biaya lebih tinggi daripada nilai bahan baku yang digunakan. Manufaktur skala besar memungkinkan barang diproduksi secara massal menggunakan proses jalur perakitan dan teknologi canggih sebagai aset inti. Secara efisien, proses ini memungkinkan produsen untuk mengambil keuntungan dari skala ekonomi, memproduksi lebih banyak unit dengan biaya lebih rendah.
Perusahaan manufaktur merupakan bagian tak terpisahkan dari perekonomian. Perusahaan ini menjalani sejumlah tahap pemrosesan dan penyempurnaan bahan mentah, seperti bijih, kayu, dan bahan makanan. Selanjutnya, bahan mentah ini diolah menuju produk jadi, seperti barang logam, furnitur, dan makanan olahan.
Proses pengubahan dari barang mentah menuju barang jadi ini sebenarnya menambah nilai barang tersebut. Nilai tambah inilah yang akan meningkatkan harga produk yang dihasilkan. Kemudian dalam skala yang besar, perusahaan manufaktur menjadi bagian yang sangat menguntungkan pada rantai bisnis. Beberapa orang mengkhususkan diri dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang, sementara yang lain menyediakan dana yang dibutuhkan bisnis untuk membeli alat dan bahan.
Jenis Manufaktur
Investopedia menggolongkan manufaktur ke dalam beberapa jenis, seperti manufaktur tradisional yang sifatnya sederhana. Biasanya jenis ini menggunakan tangan dan alat-alat dasar untuk memproduksi suatu barang. Adapun bentuk manufaktur jenis ini adalah seni dekoratif, produksi tekstil, kerajinan kulit, pertukangan kayu, maupun beberapa pengerjaan logam.
Jenis berikutnya adalah pemrosesan yang sedikit lebih masif dengan beberapa pekerja dan waktu pengerjaan yang lebih lama, walaupun prosesnya masih bersifat manual. Dalam beberapa kasus, produk yang dihasilkan memiliki harga tinggi, tergantung pada pemasok dan jenis barangnya. Contoh produk di level ini, misalnya, barang-barang fesyen buatan tangan yang unik dapat dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan sesuatu yang diproduksi secara massal. Namun, ada kasus yang membuat barang dengan menggunakan teknik ini dapat dieksploitasi, terutama saat undang-undang perburuhan lemah dan permintaan akan pekerjaan tinggi.
Jenis berikutnya memiliki skala paling besar. Biasanya proses manufaktur yang dilakukan membutuhkan bantuan mesin untuk memproduksi barang secara massal dalam skala yang jauh lebih besar. Karena menggunakan mesin, maka manipulasi material secara manual tidak selalu diperlukan. Jumlah pekerja manusia yang menjalankan proses produksi biasanya relatif lebih sedikit, karena semua sudah dilakukan oleh mesin. Salah satu contoh manufaktur di jenis ini adalah perusahaan mobil maupun sepeda motor.
Bagian-bagian dalam perusahaan manufaktur
Melansir situs Glints, berikut ini adalah 6 bagian yang umumnya berperan dalam sebuah perusahaan manufaktur.
- Procurement
Bagian ini berkaitan dengan perawatan alat-alat perusahaan. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap mesin-mesin produksi, namun juga ketersediaan bahan mentahnya, kebutuhan karyawan, serta hal lain yang dapat menunjang jalannya perusahaan. - In-out Inventory
Bagian ini mengurus barang mentah dapat keluar masuk di perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur sewajarnya memiliki tempat penyimpanan dan memahami skema in-out inventory. - Production
Ini adalah bagian inti perusahaan manufaktur. Melalui proses produksi, bahan mentah diubah dan diolah menjadi produk solid yang sudah siap dijual ke masyarakat. Beberapa divisi yang terkait di proses ini, Production Planning and Inventory Control (PPIC) atau Quality Control (QC). - Sales and Marketing
Bagian ini juga termasuk inti dalam perusahaan manufaktur. Barang yang sudah selesai diproduksi tentu harus dipasarkan dan dijual dengan cara yang tepat. Tidak hanya sekedar melempar produk ke pasar, namun biasanya sebelum itu diadakan riset pasar untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang akan digunakan. - Administration and General
Bagian ini bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan perusahaan. Sektor ini biasanya bertugas untuk membuat aktivitas bekerja di perusahaan jadi lebih efektif dan efisien, termasuk rangkaian proses produksi. - Accounting and Finance
Bagian penting lainnya yang ada di sebuah perusahaan manufaktur. Tugas inti bagian ini berkenaan dengan pengelolaan keuangan perusahaan secara menyeluruh, termasuk arus masuk dan keluar keuangan keuangan. Bagian ini juga mengatur gaji karyawan serta menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.
Tren yang sedang terjadi di pekerjaan manufaktur
Seiring perkembangan zaman, perusahaan manufaktur kini sedang mengalami perubahan. Begitu juga dengan berbagai keterampilan pekerjaan yang dibutuhkan. Perusahaan manufaktur tentu mencari cara seefektif dan seefisien mungkin dalam produksi yang mereka lakukan. Itu sebabnya, walau jumlah jenis pekerjaan menurun, namun bayaran yang tinggi tetap tersedia untuk yang tersisa. Tentunya dengan penyesuaian pendidikan dan pelatihan demi peningkatan keterampilan yang dibutuhkan.
Menurut The Balance, ada dua alasan yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, permintaan produk manufaktur dari pasar negara seperti India dan Tiongkok terus meningkat. McKinsey & Company memperkirakan bahwa hal ini bisa naik tiga kali lipat menjadi US$30 triliun pada 2025. Negara-negara ini diperkirakan akan membutuhkan sekitar 70% barang manufaktur global.
Akibat situasi permintaan yang akan semakin meningkat, maka perusahaan manufaktur pun harus menawarkan produk yang semakin spesifik untuk kebutuhan pasar beragam ini. Akibatnya, pekerjaan yang terkait layanan pelanggan akan menjadi lebih penting bagi perusahaan manufaktur.
Alasan kedua, perusahaan manufaktur mulai mengadopsi teknologi yang sangat canggih untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang melonjak. Hal ini juga dilakukan sekaligus untuk menurunkan biaya. Berikut beberapa contoh teknologi yang mulai mengubah berbagai profesi di perusahaan manufaktur.
- Nanoteknologi menciptakan era baru mikroelektronika.
- Baja ringan, aluminium, dan serat karbon membuat mobil lebih ringan dan lebih hemat bahan bakar.
- Bio-engineering menciptakan lebih banyak obat-obatan yang disesuaikan.
- Pencetakan 3D menciptakan prototipe dengan menggabungkan partikel kecil alih-alih menggunakan cara casting atau stamping. Cara ini semakin banyak digunakan untuk menghasilkan komponen kedirgantaraan khusus dan penggantian organ manusia.
- Robot menjadi lebih canggih.
- Big Data digunakan untuk menganalisis tren pelanggan dan memandu pengembangan produk.