Pindah ke JIEXpo, Art Jakarta 2023 Catat Pertumbuhan Pengunjung

Di JIExpo, Art Jakarta hadirkan peserta lebih banyak lagi.

Pindah ke JIEXpo, Art Jakarta 2023 Catat Pertumbuhan Pengunjung
Salah satu instalasi seni di Art Jakarta 2023. (Fortuneidn/bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perhelatan pameran seni terbesar di Indonesia, Art Jakarta, yang diadakan di venue baru JIExpo Kemayoran mencatat peningkatan pengunjung dari tahun ke tahun serta galeri untuk kembali memamerkan koleksinya melalui ajang ini.

Direktur Art Jakarta,Tom Tandio mengungkapkan, meski tak menghitung secara khusus nilai transaksi selama pameran, namun berdasarkan survei panitia di akhir event, Minggu (19/11), 100 persen galeri yang bergabung di Art Jakarta akan kembali ikut di gelaran event ini tahun depan. “Ini artinya penjualan cukup bagus sekali,” katanya kepada Fortune Indonesia, Rabu (29/11).

Seperti diketahui, dari total 68 galeri yang bergabung di Art Jakarta, 40 galeri berasal dari Indonesia dan 28 galeri dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Australia.

Sementara dari pertumbuhan pengunjung, Art Jakarta 2023 mencatatkan total 35.000 pengunjung. Angka ini naik dari jumlah pengunjung di tahun 2022 yang hanya mencapai 32.000 orang. “Karena kami pindah dari JCC ke JIExpo, ruang juga jadi lebih besar dari hanya menggunakan 6.500 meter persegi menjadi 10.000 meter persegi di JIExpo,” ujarnya.

Dengan area yang sangat luas, ini jadi faktor pendukung meningkatnya jumlah pengunjung maupun peserta pameran Art Jakarta 2023. Ini memungkinkan lebih banyak instalasi seni ditampilkan dengan apik dan menarik lebih banyak pengunjung untuk bisa berinteraksi dengan karya tersebut. Hal ini menurutnya jadi standar baru bagi pameran seni di Indonesia.

Butuh dukungan pemerintah

Fair Director Art Jakarta, Tom Tandio. (Fortuneidn/bayu)

Menurut Tom, industri seni Indonesia saat ini masih sangat membutuhkan dukungan dari banyak pihak, seperti pemerintah. Berkaca pada industri seni lain di negara-negara maju–seperti Amerika Serikat atau Uni Eropa–di mana pemerintah berperan besar dalam memfasilitasi ekosistem sektor ekonomi seni, mulai dari pameran, galeri, hingga para pelaku industrinya, termasuk para seniman yang jadi produsen produk-produk kesenian.

“Jujur, di bawah Kemendikbud Ristek kita, sudah banyak banget mendukung. Tentu kalau bisa lebih banyak lagi mendukung, itu akan lebih baik,” kata Tom sambil tersenyum.

Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, dalam keterangan tertulis, mengatakan bahwa Art Jakarta 2023 menjadi wujud nyata dari kreativitas yang tak pernah lelah berinovasi, dalam menggabungkan tradisi, modernitas, dan teknologi di Jakarta. “Kami berharap bahwa pekan seni ini akan menjadi jembatan bagi dialog budaya yang lebih inklusif dan inovatif, memperkaya warisan budaya kita sambil memperkuat ekosistem seni rupa di Indonesia,” ujarnya.

Selain Kemendikbudristek, Art Jakarta juga menggandeng instansi pemerintah lainnya, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), untuk menguatkan perannya dalam memajukan industri seni di Indonesia.

Program finansial

Salah satu instalasi seni di Art Jakarta 2023. (Fortuneidn/bayu)

Tom mengungkapkan bahwa gelaran Art Jakarta sampai saat ini belum memfasilitasi pameran dengan fitur transaksi kredit untuk pembelian produk-produk seni yang dipamerkan oleh setiap galeri yang ikut serta. Namun, hal ini bukan berarti penyelenggara belum memikirkan dan merencanakan fasilitas tersebut di perhelatan selanjutnya.

“Kami ingin tahun depan bisa bekerja sama dengan UOB Indonesia yang saat ini menjadi lead partner kami. Mungkin tahun depan kami akan adakan semacam kredit berbunga rendah atau nol persen bagi pembelian produk seni di Art Jakarta,” kata Tom.

Sebagai bagian dari MRA Media yang mengawalinya dengan Bazaar Art Jakarta 2009, lalu berevolusi seiring waktu, Art Jakarta 2023 bekerja sama dengan tiga mitra utama, yakni UOB Indonesia, institusi perbankan regional sekaligus pendukung seni rupa yang konsisten mewujudkan komitmennya di Asia Tenggara; Julius Baer, institusi terdepan dalam sektor wealth management global dengan tradisi panjang sebagai patron seni; serta Bibit, aplikasi investasi digital pemenang penghargaan yang mendorong literasi finansial di seluruh Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi