Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan kesepakatan bisnis strategis bersama Nippon Yushen Kabushiki Kaisha Group (NYK)–perusahaan perkapalan asal Jepang. Kesepatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan bisnis transportasi penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS).
CEO PIS, Yoki Firnandi, mengatakan kerja sama ini akan mendorong kesiapan PIS untuk memainkan peran penting dalam transportasi CCS, dan mendorong inisiatif unlock value PIS untuk tumbuh melampaui batas di Indonesia, melalui kemitraan jangka panjang serta hubungan yang erat dengan para pemegang saham.
“Mendorong kesiapan PIS sebagai pemimpin agregator transportasi dan logistik CCS di kawasan. Kami berharap kemitraan ini dapat mendorong transfer teknologi dan expertise NYK dalam pengurangan emisi karbon,” ujar Yoki dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (27/6).
Managing Executive Officer NYK, Hironobu Watanabe menjelaskan kerja sama dengan PIS menjadi langkah penting perusahaan, mengingat PIS merupakan salah satu pemain utama di industri perkapalan Indonesia. “Kami sudah sering berdiskusi soal rencana kerja sama, dan ini saatnya mengubah kesepakatan di atas kertas menjadi bisnis sesungguhnya,” katanya.
Bentuk kerja sama
NYK dan PIS akan berkolaborasi dan mengkaji peluang bisnis serta studi kelayakan untuk sarana angkutan hingga penyimpanan CO2 cair dari dan menuju Indonesia, salah satunya melalui kepemilikan LNG (Liquified Natural Gas) Carrier. Sedangkan, untuk pengelolaan kapal, NYK dan PIS akan membentuk joint venture, di mana NYK menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaut untuk berkompetisi secara global.
Kerja sama ini, kata Yoki, akan jadi sebuah standar baru dalam industri maritim, dalam hal mengurangi emisi karbon. “Seiring dunia bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, kemitraan PIS dan NYK menjadi contoh peran penting inovasi dan kerjasama dalam mencapai tujuan lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.
Sejalan dengan Pertamina
Selain mendukung pemerintah, kerjasama ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina Group untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 melalui teknologi CCS dan berbagai inisiatif pengurangan emisi lainnya di seluruh perusahaan dan anak usaha.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyampaikan bahwa kerja sama strategis dengan NYK sebenarnya sudah terjalin sejak Desember 2022. “Ini merupakan awal perjalanan dan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mempercepat implementasi bisnis agar bisa menjadi saluran pendapatan baru untuk PIS,” katanya.