Survei Populix: 59% Orang Pernah Belanja Online via Program Afiliasi

Jadi alternatif pendapatan yang fleksibel dan minim modal.

Survei Populix: 59% Orang Pernah Belanja Online via Program Afiliasi
ilustrasi bisnis afiliasi (unsplash.com/Bruce Mars)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Hasil survei Populix mencatat bahwa 59 persen responden dari kajian tren belanja online, mengaku pernah membeli barang-barang yang ditawaerkan dalam program Afiliasi di e-commerce.

VP of Research Populix, Indah Tanip, mengatakan pemasaran berbasis afiliasi memikat banyak orang berkat peluang untuk menambah penghasilan secara fleksibel dan minim modal. “Hal ini mencerminkan perubahan tren konsumen di era digital, di mana rekomendasi produk dari afiliator berperan penting dalam keputusan pembelian,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/9).

Laporan ini menunjukkan jangkauan dan efektivitas kampanye afiliasi yang luas, dengan mayoritas responden yang hampir setiap hari terpapar promosi produk atau layanan yang diiklankan oleh afiliator ketika sedang beraktivitas online. Salah satu daya tarik dari program afiliasi ini adalah ulasan positif dari afiliator yang menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen yang terpapar.

Berdasarkan survei yang ditujukan pada 1.114 responden berusia 17-55 tahun ini, kategori-kategori utama yang kerap dibeli konsumen melalui program afiliasi di situs belanja online, antara lain barang fisik–seperti pakaian, peralatan elektronik, perhiasan–produk-produk kecantikan dan kesehatan, serta makanan dan minuman.

Kepercayaan

Hasil riset Populix tentang pengguna jasa afiliasi untuk belanja online. (dok. Populix)

Survei juga menunjukkan bahwa kurang dari 40 persen konsumen, tidak percaya sepenuhnya pada rekomendasi produk atau layanan dari program afiliasi. Mereka umumnya lebih memilih bersikap netral pada rekomendasi produk dari afiliator.

“Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan kurasi afiliator yang sesuai dengan audiens. Selain itu, para afiliator juga perlu membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata para calon konsumen untuk dapat menjalankan peran mereka secara lebih efektif dan mendapatkan penghasilan yang maksimal,” kata Indah.

Pelaku afiliasi

VP of Research Populix, Indah Tanip. (dok. Populix)

Selanjutnya, riset yang dilakukan Populix juga mengungkapkan bahwa 2 dari 5 individu (responden) mengaku terlibat sebagai afiliator dari jumlah prediksi akan meningkat.

Sementara itu, dari responden yang sudah terlibat sebagai afiliator, 68 persennya menyatakan kepuasan terhadap program afiliasi yang mereka ikuti, dan produk yang mereka promosikan melalui program afiliasi.

Sementara, 8 dari 10 non-afiliator menunjukkan minat untuk bergabung dengan program afiliasi di masa mendatang, khususnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan, meskipun banyak yang berpendapat bahwa penghasilan tersebut mungkin tidak terlalu besar.

Dengan demikian, kata Indah, tren pemasar berbasis afiliasi memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memiliki kecakapan digital, semangat kewirausahaan, atau yang sedang mencari sumber penghasilan alternatif.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil