Jakarta, FORTUNE – PT Pos Indonesia (Persero) menyediakan layanan pergudangan (warehouse) guna mendorong distribusi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perusahaan mengenakan tarif 3 persen dari nilai barang yang disimpan pada layanan pergudangan yang dikelola, yang bertajuk STORI.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana mengatakan bahwa para pelaku UMKM hanya akan dikenakan biaya ini jika produk yang disimpan keluar dari gudang dan dikirim ke pembeli.
“UMKM bisa menaruh for free, gratis, taruh dulu, karena dasarnya UMKM itu tidak punya duit, belum laku kok, gimana mereka bayar, kalau bayar di depan nggak bisa. Maka, taruh gratis duku di sini, nanti baru saat laku, baru dia bayar,” ujar Ana dalam keterangan yang dikutip dari Antaranews, Kamis (23/3).
Dengan skema ini, dia berharap keberadaan STORI bisa ikut membantu distribusi produk UMKM, khususnya dari sisi layanan pergudangan atau warehouse. “Ini bisa mendekatkan UMKM ke pasar, karena kalau customer meminta bisa dengan cepat kami kirim, karena toh barangnya sudah ada di gudang kami. Jadi, bisa melakukan same day service,” katanya.
STORI
STORI merupakan singkatan dari Solutions, Together we grow, Organized, Responsible, dan Increase your revenue. Layanan yang sudah ada sejak 2021 ini ditujukan untuk mempermudah proses usaha yang dilakukan oleh UMKM maupun e-commerce.
Layanan pergudangan ini, merupakan fulfillment center yang melayani berbagai aktivitas, seperti penyimpanan barang, shelfing, pengepakan, sampai pengiriman kepada para pelanggan UMKM, dan seluruhnya termonitor melalui dashboard digital. “Kami kelola dengan sangat baik, karena dengan taruh di sini, barangnya tidak rusak,” ujarnya.
Cakupan layanan
Ana menyampaikan bahwa layanan STORI bisa dimanfaatkan oleh berbagai jenis UMKM, mulai dari skala mikro, menengah, sampai besar. Selain itu, berbagai jenis produk pun dijamin bisa disimpan di STORI dengan kualitas yang terjaga, seperti produk kecantikan, fesyen, sampai makanan kemasan dan makanan segar. “Produk UMKM yang disimpan (selama ini) kebanyakan untuk produk konsumsi ya,” katanya.
Saat ini, perusahaan juga telah menangani ratusan stok keping unit, melalui lokasi gudang yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Tambun Bekasi, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Makassar, sampai Denpasar.