Jakarta, FORTUNE - Project Management Institute (PMI) merilis laporan terbaru tentang Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 (Job Trends 2024 Report) yang mendapati sekitar 82 persen para pemimpin senior di berbagai proyek global percaya Teknologi AI (Artificial Intelligence) akan pengaruhi cara perusahaan jalankan proyek dalam lima tahun mendatang.
Direktur Regional PMI Asia Pasifik, So Hyun Kang, mengatakan bahwa temuan ini juga berdampak ke peningkatan keterampilan para pekerja di Indonesia dalam hadapi perkembangan teknologi AI.
“Indonesia menikmati bonus demografis. Banyak profesional muda melihat keterampilan manajemen project sebagai kunci pertumbuhan karier. Mereka mengikuti pelatihan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (26/4).
Menurutnya, Indonesia memiliki populasi anak muda yang terus berkembang dengan 70,72 persen penduduk dalam usia produktif–15 hingga 64 tahun. Hal ini membuat PMI berkomitmen untuk memberdayakan mereka dengan sertifikasi, alat, dan dukungan bersama pemangku kepentingan untuk pengembangan karier jangka panjang.
Laporan ini juga menyoroti bagaimana teknologi AI jadi pemicu besar perubahan, antara lain mengubah cara orang memandang pekerjaan dan karier serta bagaimana para profesional project dapat meningkatkan karier dan daya beli mereka. Hal ini didapatkan dengan mengidentifikasi kesenjangan bakat dan mengetahui keterampilan mana yang paling dibutuhkan.
Temuan lain
PMI juga mencatat sejumlah temuan lain, seperti 33 persen dari angkatan kerja global telah menggunakan AI untuk mendukung pekerjaan mereka. Kemudian, 91 persen responden percaya bahwa AI akan berdampak signifikan pada profesi manajemen proyek.
Di berbagai sektor, teknologi informasi (IT) memainkan peran kunci dalam transformasi industri yang berkelanjutan. Sebagai contoh, di Indonesia produsen otomotif berkomitmen untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik (EV) sesuai peraturan pemerintah, dengan mengacu pada teknologi informasi. Hal ini akan mendukung pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) di wilayah Asia Pasifik yang diperkirakan mencapai 4,5 persen di tahun 2024.
PMI mendapati bahwa permintaan akan pekerja terampil yang dapat memanfaatkan AI meningkat secara signifikan. Salah satu contohnya adalah adanya lonjakan 2.000 persen dalam postingan pekerjaan yang merujuk pada keterampilan penguasaan teknologi AI generatif dari Maret hingga September 2023.
Namun, PMI menemukan bahwa masih ada kesenjangan cukup besar dalam kurva pembelajaran mengenai adopsi teknologi AI, di mana perusahaan hanya menawarkan kepada 13 persen karyawan untuk mempelajarinya.
Hanya sekitar 21 persen dari para profesional mengaku selalu menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan proyek mereka. “Hal ini karena adopsi AI dapat menjadi kunci untuk menyelaraskan dan mentransformasi pelaksanaan proyek pada tingkat manajerial,” kata So Hyun.