Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) sebagai alternatif akomodasi bagi penonton ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18-20 Maret 2022. Saat ini, ada sekitar 300 unit rumah tinggal warga yang telah dibangun dan disulap menjadi rumah singgah atau homestay.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Rini Dyah Mawarty, menyampaikan Sarhunta dikelola oleh masyarakat dan dilengkapi berbagai fasilitas penginapan yang memadai layaknya hotel bintang tiga. Selain itu, harga sewanya pun relatif terjangkau.
Mengutip laman Ditjen Perumahan Kementerian PUPR (11/1), data Balai P2P Nusa Tenggara I menunjukkan pelaksanaan pembangunan Sarhunta di KSPN Mandalika secara total mencapai 915 unit. Adapun 300 unit Sarhutla berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung ajang MotoGP dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara.
“Kami sudah menyiapkan ratusan Sarhunta bagi para penggemar MotoGP yang akan datang ke Mandalika. Silakan menginap di Sarhunta yang kami bangun bersama masyarakat yang tinggal di sekitar Kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika,” ucap Rini.
Fasilitas Sarhunta
Sarhunta yang dibangun oleh Kementerian PUPR memiliki standar hunian layak dengan fasilitas dasar sebuah penginapan yang memadai. Mulai dari tempat tidur, pendingin udara, serta kamar mandi yang bersih sudah tersedia di tiap Sarhunta.
Masyarakat diimbau untuk melengkapi Sarhunta dengan ciri kearifan lokal agar lebih menarik bagi para wisatawan.
Sarhunta yang dibangun juga sudah mendapat sertifikat Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) dari Dinas Pariwisata NTB. Masyarakat yang nantinya akan mengelola Sarhunta tersebut juga sudah dibekali dengan pelatihan mengelola Sarhunta dan promosi lewat media sosial maupun media pemesanan online.
Penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat
Melalui pembangunan Sarhunta, Kementerian PUPR berharap dapat memfasilitasi masyarakat agar memiliki tempat usaha rumah penginapan (homestay), sekaligus meningkatkan kualitas rumah masyarakat dari tidak layak huni menjadi layak huni.
“Kami tidak hanya ingin mengubah rumah menjadi layak huni, tapi juga bisa menjadi tempat usaha berupa homestay, sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera. Selain itu, lingkungan sekitar juga jadi lebih tertata dan menjadi destinasi wisata baru di daerah Lombok Tengah, karena dekat dengan Pantai Gerupuk,” ujar Rini.
Kesiapan sarana akomodasi
Penyediaan Sarhunta ini selaras dengan upaya peningkatan perekonomian masyarakat Lombok yang direncanakan Kemenparekraf dalam penyelenggaraan MotoGP. Langkah ini juga merupakan bagian upaya optimalisasi kerja sama Kemenparekraf dengan berbagai pihak untuk menyukseskan ajang balap motor kelas dunia tersebut.
Sarana akomodasi merupakan hal yang sangat penting di masa penyelenggaraan MotoGP. Untuk diketahui, per Desember 2021, total akomodasi penginapan di Lombok baru mencapai 23 ribu unit. Sementara, event MotoGP diproyeksi dapat mendatangkan 100 ribu wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Komandan Lapangan MotoGP Mandalika, Hadi Tjahjanto sebelumnya mengingatkan, masalah kekurangan sarana penginapan di Lombok harus segera dicarikan solusi. “Kita akan menjual 65 ribu (tiket), untuk hotel di Lombok 16 ribu kamar, ditambah solusi yang kita hadirkan adalah Sarhunta, hotel terapung, kemudian hotel-hotel di Bali, termasuk 10 ribu dari masyarakat lokal,” katanya seperti dikutip dari laman Kemenparekraf (11/1).