Fasilitasi Ekspor Produk UMKM, Sarinah Bentuk Trading House

Fasilitas Trading House bisa dimanfaatkan UMKM tanpa biaya.

Fasilitasi Ekspor Produk UMKM, Sarinah  Bentuk Trading House
Sarinah dalam wajah baru. (dok. Sarinah)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Guna mendukung ekspor produk-produk dalam negeri–terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)–PT Sarinah (Persero) memfasilitasi para pelaku usaha dengan Trading House yang akan beroperasi Desember 2022.

Direktur Perdagangan PT Sarinah, Rakesh Kumar Ashok Adwani, mengatakan bahwa Trading House adalah salah satu program transformasi Sarinah untuk mendukung pelaku bisnis meningkatkan ekspor. "Kami ingin membawa produk-produk Indonesia dan unggulan bangsa ke pasar internasional,” katanya dalam acara daring, Kami (17/11).

Dengan demikian, transformasi yang dilakukan Sarinah tidak hanya berupa perombakan gedung semata, namun juga dari sisi bisnis dan fungsi dalam mendorong kemajuan UMKM di Indonesia. Dalam Trading House, Sarinah berperan sebagai perusahaan ekspor yang memiliki kemitraan dengan para pelaku usaha, sehingga mampu meningkatkan publisitas produk ke mancanegara. 

Tidak dikenakan biaya

Direktur Perdagangan PT Sarinah, Rakesh Kumar Ashok Adwani (kiri) dalam acara Bincang Santai "Kiat UKM F&B Berani Ekspor", di Gedung Sarinah, Kamis (17/11). (dok. Sarinah)

Rakesh menyampaikan bahwa para pelaku usaha yang ingin bergabung sebagai mitra Trading House tidak akan dikenakan biaya. Mereka hanya akan diminta untuk berperan aktif dalam kolaborasi. Selain itu, hal penting lain yang perlu didukung oleh para mitra adalah sample produk yang bakal dikirim kepada para calon pembeli di luar negeri.

Para pelaku usaha,  juga perlu menyampaikan sejumlah informasi yang berkenaan dengan penjualan produk (distribusi), lokasi pembuatan, spesifikasi produk, kandungan bahan baku, hingga perizinan.

“Kami fokus terhadap collaborative action, artinya yang kita perlukan adalah pelaku bisnis juga bisa menjadi narasumber di bincang sore selanjutnya, menjelaskan produknya di dalam negeri seperti apa, kemudian berperan aktif dalam business matching,” ujar Rakesh.

Kerja sama

Salah satu sudut Sarinah dalam wajah baru yang menjual berbagai produk lokal Indonesia. (dok. Sarinah)

Salah satu kerja sama yang sudah terjalin adalah dengan Dufry, perusahaaan duty free asal Swiss. “Nantinya, produk-produk buatan Indonesia akan dijual di outlet-outlet Duty di seluruh dunia,” katanya.

Sementara, produk dalam negeri yang menggandeng Sarinah untuk dipasarkan adalah Timur Rasa, produk cemilan dari kacang kenari. “Tidak hanya dimakan, makanan ini mengandung aspek holistik, sisi pengobatan, culture, lingkungan," kata Erdi Rulianto, pemilik produk Timur Rasa.

Menurut Erdi, untuk menjadi pebisnis yang baik, dukungan ekosistem dan kolega seperti Sarinah sangat dibutuhkan. Hal ini akan mendukung, tak hanya perluasan penjualan, namun juga penyempurnaan kualitas produk yang dijual.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya