Jakarta, FORTUNE – Indonesia mulai memasuki musim kemarau, bahkan di sejumlah daerah suhu pada siang hari di sebagian wilayah Indonesia, Ciputat misalnya bahkan mencapai 37,2 derajat Celsius pada beberapa waktu lalu. Alih-alih khawatir dengan kondisi panas yang menyengat ini, sejumlah peluang bisnis bisa Anda manfaatkan di musim kemarau saat ini.
Ada banyak peluang bisnis bisa Anda temukan dari musim kemarau yang terjadi saat ini. Mudahnya, Anda bisa mengamati dahulu, apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi panasnya suhu udara di musim kemarau.
Selain itu, sejumlah tren dan kebiasaan masyarakat di musim kemarau pun bisa jadi petunjuk bisnis apa yang menarik untuk dijalankan. Mengutip berbagai sumber, inilah beberapa ide bisnis yang jadi peluang di musim kemarau.
Bisnis minuman dingin
Mengutip linkumkm.id, bisnis pertama yang menjadi rekomendasi di musim kemarau adalah minuman dingin. Sudah bisa diprediksi, dalam menghadapi suhu panas, masyarakat akan sangat tertarik pada minuman dingin dan segar terutama untuk meredakan dahaga yang kerap dirasakan.
Minuman dingin seperti minuman dalam kemasan, minuman instan yang diseduh dan disajikan dengan es batu, jus buah-buahan, atau berbagai varian minuman es–seperti es teler atau es campur–menjadi incaran masyarakat yang kepanasan di musim kemarau. Usaha ini menjanjikan, karena juga bisa dilakukan di area tempat tinggal, dengan modal yang tidak terlalu besar.
Kuliner rujak
Makanan tradisional Indonesia yang biasanya berbahan dasar buah-buahan ini bisa menjadi pilihan berikutnya. Rujak buah terdiri dari irisan beberapa buah yang disiram dengan saus yang memiliki cita rasa manis pedas. Pada musim kemarau, makanan ini selalu dicari oleh masyarakat, karena cukup menyegarkan.
Modal membuat bisnis rujak tidak terlalu mahal, namun bisa mendatangkan pendapatan yang cukup baik. Bahkan, bila kita menyajikannya dengan kemasan yang sedikit lebih elegan, ditambah optimalisasi penggunaan aplikasi antar makanan, harganya bisa meningkat cukup signifikan.
Dagang sayuran
Bisnis berikutnya yang menjanjikan adalah menjual produk sayuran yang panen berlimpah di musim kemarau, seperti jagung, timun, tomat, atau labu. Seperti berbisnis buah, selain bisa dijual mentah, sayuran pun bisa kita jual dalam bentuk jadi, seperti masakan–capcay misalnya–atau dalam bentuk jus sayuran.
Bisnis ini juga cukup menarik, karena terkait dengan kebutuhan pangan masyarakat yang bisa dipastikan akan terus bergulir. Dengan demikian, keberlanjutan bisnis ini pun bisa terjamin dengan hasil yang menjanjikan.
Jualan Pakaian
Ide berikutnya berhubungan dengan kebutuhan sandang. Pada musim kemarau, masyarakat butuh pakaian yang nyaman digunakan dalam suhu panas dan bahan yang dingin serta menyerap keringat. Ada peluang, masyarakat mencari kebutuhan pakaian, semacam celana pendek, kaos, atau topi yang membantu mengatasi terik matahari.
Cucian kendaraan
Meski bisnis ini bukan bisnis musiman, namun usaha cucian kendaraan seperti mobil atau motor bisa jadi pilihan. Apalagi, dalam situasi kering dan berangin khas kemarau, kendaraan pun lebih cepat terlihat bedebu.
Sementara, konsumen selalu mencari layanan pencucian kendaraan yang bersih dan cepat, dengan harga yang cukup bersaing.
Jual kosmetik tabir surya
Tabir surya bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijual pada musim kemarau. Terik matahari yang menyengat, membuat masyarakat butuh perlindungan bagi kulit mereka dari pancaran sinar matahari secara langsung.
Dengan demikian, usaha kosmetik berupa tabir surya ini pun akan banyak dicari masyarakat, baik oleh kaum pria maupun wanita. Salah satu metode penjualan yang direkomendasikan adalah secara online, karena kosmetik memang jadi salah satu produk yang paling sering dicari oleh masyarakat, di berbagai situs e-commerce.
Demikianlah beberapa rekomendasi tentang bisnis apa yang menjanjikan untuk dijalani di musim kemarau. Daripada melihat sesuatu dari sisi buruk, ada baiknya kita terus berusaha mencari sisi baik di tengah ketidaknyamanan, seperti musim kemarau. Siapa tahu, momentum ini adalah awal dari kesuksesan yang diidamkan.