Jakarta, FORTUNE – Perusahaan logistik dan pergudangan digital, Shipper bersama BenihBaik, memberdayakan lebih dari 450 usaha ultra mikro (UKM) di seluruh Indonesia melalui pelatihan digitalisasi bisnis omnichannel dan pemberian bantuan modal usaha.
Co-founder dan COO Shipper, Budi Handoko mengatakan para pelaku UKM memerlukan materi strategi bisnis untuk mempercepat kebangkitan bisnis yang dijalankan dan naik kelas setelah terdampak akibat pandemi.
“Usaha kecil, khususnya skala ultra mikro di Indonesia sangat terdampak pandemi dengan rata-rata mengalami penurunan omzet hingga 50%. Karena umumnya masih dikelola perorangan, para pelaku usaha ultra mikro minim literasi digital dan keuangan serta sulit mendapatkan fasilitas perbankan,” kata Budi, dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (28/6).
Selain pelatihan digitalisasi bisnis yang diselenggarakan pada 21-24 Juni 2022, Shipper juga memberikan bantuan modal sebesar Rp5 juta untuk 25 UKM terbaik dan paling membutuhkan. Proses seleksi dilakukan mulai dari sesi pelatihan berdasarkan partisipasi peserta, dilanjutkan dengan pemberian coaching clinic selama tiga bulan.
77,95% UMKM terdampak pandemi
Berdasarkan data Bank Indonesia, sebanyak 77,95 persen UMKM di Indonesia terdampak pandemi Covid-19 pada 2021. Ada beberapa kesulitan dan tantangannya adalah upaya untuk masuk ke ranah digital. Hal ini disebabkan oleh rendahnya literasi digital dan keuangan, serta akses pasar.
“Pelatihan dan bantuan yang diinisiasi Shipper bersama BenihBaik ini diharapkan dapat mengangkat kembali ekonomi mereka yang pada akhirnya juga akan menggairahkan ekonomi nasional,” kata Budi.
Strategi bisnis digital omnichannel
Shipper membantu para pelaku usaha ultra mikro untuk menjalankan strategi bisnis digital omnichannel menggunakan pendekatan multi saluran. Hal ini memungkinkan pelanggan mengetahui perkembangan suatu produk secara realtime, sehingga mereka dapat dengan mudah mencari informasi produk dan membelinya melalui berbagai saluran.
Selain itu, kata Budi, para pelaku UKM juga dapat mengintegrasikan pengelolaan pergudangan, logistik, dan semua tokonya di berbagai marketplace hanya dengan satu aplikasi.
Albertus Anton Timothy, salah satu trainer Shipper Academy, mengatakan bahwa menghadirkan UKM di platform digital saja tidak cukup untuk membuat para pelaku UKM bertransformasi. “Tapi lebih dari itu, melibatkan proses yang holistik dari hulu ke hilir termasuk transformasi digital pada proses supply chain, dalam hal ini adalah pergudangan dan logistik,” ujarnya.
Tulang punggung kebangkitan ekonomi
Sementara itu,CEO dan Founder BenihBaik, Andy F. Noya mengatakan bahwa UMKM adalah tulang punggung masyarakat Indonesia untuk bangkit lebih cepat dari jatuhnya perekonomian akibat pandemi Covid-19, meski mereka sendiri sebenarnya ikut terdampak.
“Memang bukan usaha sepihak, tetapi upaya sinergi semua pihak yang bekerja keras, bahu membahu. Kini, kami juga ingin 450 UMKM teredukasi kembali bersama Shipper agar mereka mampu mengembangkan strategi dan taktik mengelola bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat,” kata Andy.