Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memboyong puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Solo pameran di Le BHV Marais–salah satu pusat perbelanjaan di kota Paris–dalam gelaran bertema ‘Java in Paris’. Gelaan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Shopee dan KBRI Paris.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, mengatakan acara tersebut bisa menjadi peluang bagi UMKM Solo untuk masuk ke pasar global. “Sudah satu tahun ini kita ada program dengan Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo dan ini kita ada kesempatan untuk membawa produk-produk terbaik kita ke Paris. Kita juga dapat kesempatan seniman kita untuk tampil di Paris,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (8/6).
Gibran menyampaikan bahwa gelaran ini juga jadi momentum penting untuk memperkenalkan Batik Solo di Paris, yang merupakan pusat fesyen dunia. “Semua kita bawa, produk-produk terbaik kita. Saya sempat mengantarkan langsung BHV Marais ke pabrik dan pengrajin Batik di Solo. Ini supaya mereka tahu bagaimana proses, sejarah hingga filosofi dari motif yang ada,” katanya.
Sudah lulus kurasi ketat
Ajang tersebut akan berlangsung selama 8 hari, mulai 8 Juni-15 Juni 2022 dengan melibatkan sejumlah pekerja seni budaya di bawah asuhan Eko Pece, koreografer dan budayawan Solo yang juga akan menampilkan sejumlah tarian tradisional Jawa.
Gibran mengatakan bahwa produk yang dijual di Paris ini secara langsung berhasil lolos kurasi oleh Le BHV Marais. Oleh sebab itu, keberhasilan produk Indonesia–dari Solo–yang berhasil menembus pasar global merupakan sebuah kebanggaan.
"Standar mereka (le BHV Marais) juga cukup tinggi karena Prancis ini kan barometer. Kalau kita bisa masuk ke sini tentunya, bukan semata-mata gengsi bisa menembus pasar di sini, tapi juga mengangkat ranking dari karya bangsa yang bisa masuk ke pusat mode dunia,” kata Gibran.
Harapan terbukanya kerja sama
Gibran berharap, pagelaran UMKM dan budaya Solo di Paris ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih banyak lagi antara Pemkot Solo dengan Paris.
"Harapannya warga lokal atau manapun bisa menerima produk-produk kita dan sekali lagi kita ingin mengenalkan terutama batik, jenis batik, dan filosofi. Kita ingin warga Paris bisa berkunjung ke Solo, bisa mengeksplor lagi di Solo," tutur Gibran.
Kursus membatik
Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako dan UNESCO, Mohamad Oemar menyebutkan bahwa untuk mengenalkan budaya daerah di Indonesia, KBRI Prancis selalu mengadakan workshop membantik setiap akhir pekan.
Dalam workshop tersebut, kata Oemar, pihaknya akan menghadirkan pembimbing, sehingga pesertanya bisa merasakan secara langsung sensasi membatik. “Kami akan adakan workshop membatik dan bimbingan kepada masyarakat yang tertarik untuk merasakan sendiri, menyaksikan bagaimana membatik. Dan mereka bisa praktik kursus kilat bagaimana seni membatik," katanya.