Wellness Tourism Siap Ambil Bagian di Rangkaian KTT G20

Wellness Tourism jadi daya tarik budaya Indonesia di dunia.

Wellness Tourism Siap Ambil Bagian di Rangkaian KTT G20
Ilustrasi wellness tourism. (Pixabay/KaiMiano)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEWellness Tourism siap mengambil bagian dalam rangkaian perhelatan Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Pariwisata ini diharapkan dapat menjadi sebagai salah satu daya tarik wisatawan mancanegara dengan mengangkat kerifan lokal Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki, mengatakan secara khusus kegiatan ini nantinya akan mengangkat tema ‘Local Wisdom for Global Sustainability’ dan diharapkan akan mengangkat posisi Indonesia dalam peta wellness dunia.

“Bukan hanya karena komoditas bahan baku yang melimpah, namun juga narasi tradisi budaya yang sangat kuat,” katanya dalam keterangan, Kamis (27/10).

Wellness tourism, menurut Teten, memiliki kekuatan tradisi yang otentik, beragam, dan masih bertahan di tengah keseharian masyarakat lokal di Indonesia. Hal inilah yang menjadikan subsektor pariwisata ini menjadi salah satu peluang ekonomi kreatif yang istimewa dan perlu dukungan bersama.

Acara Future Wellness Tradition

Ilustrasi yoga. (Pixabay/goesputrasuryawan)

Acara ini akan menghadirkan tradisi wellness dari Jawa dan Bali, dengan berbagai produk yang menarik, seperti terapi Pratiti dalam tradisi kepercayaan masyarakat Bali maupun yoga berbasis tarian Jawa yang disebut Bheksan. Kedua unggulan ini pun akan hadir bersama berbagai tradisi wellness nusantara lainnya.

Dalam penyelenggaraan event ini, KemenkopUKM akan bekerja sama dengan Indonesia Wellness Institute (IWI), serta Smesco. Future Wellness Tradition akan masuk dalam rangkaian kegiatan Futur SMEs Village di Bali, pada 14 November mendatang.

Kesempatan berjejaring

Ilustrasi minyak atsiri atau minyak esensial. (Pixabay/Mohammed Hassan)

Ketua Umum IWI, Paulus Mintarga, mengatakan kegiatan ini tak hanya akan menjadi etalase kebudayaan Indonesia, namun juga jadi momen silaturahmi dan networking di antara ratusan pelaku industri wellness Indonesia.

“Kami juga akan menghadirkan pembicara, baik dari dalam negeri maupun dari pelaku wellness global pada sesi intimate networking session, berbagi seputar tren serta kabar dari industi wellness dunia,” ujar Paulus.

Riset wellness tourism

ilustrasi SPA Salon (pexels.com/Anete Lusina)

Sebelumnya, riset yang dirilis oleh International Conference of Social Science and Education (ICSSED) pada 2020 melaporkan, wellness tourism memilki peluang besar dilirik wisatawan, sekaligus menjadi program unggulan Indonesia di sektor pariwisata.

Terlebih pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan pribadinya. Potensi ini yang harus dimanfaatkan Indonesia agar bisa bersaing dengan industri wellness lain dunia.

“Namun demikian, pemerintah tetap perlu mengawasi, memantau, mengevaluasi, dan membuat perbaikan program, objek wisata, dan segala fasilitas penunjang wisata kesehatan; objek yang telah ditunjuk dan dianggap relevan untuk dikunjungi sebagai kesehatan tujuan wisata,” tulis riset tersebut dilansir dari researchgate.net, Kamis (27/10).

Menurut penelitian yang berjudul ‘Wellness Tourism Opportunities Amid Covid-19’ tersebut, pengawasan ini penting dilakukan mengingat masyarakat Indonesia secara domestik masih memiliki kecenderungan untuk bepergian ke negara tetangga hanya untuk mencari kenyamanan dan pelayanan kepuasan dalam wellness tourism.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024